Mohon tunggu...
Zahrani Salsabila
Zahrani Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Akuntansi Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM,CIABV, CIBG NIM 43219010178 ZAHRANI SALSABILA Universitas Mercu Buana Jakarta

Pembelajaran Perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Akuntansi - K13_Penjelasan Memahami Seni Akuntansi [Hermeneutika dan Semiotika]

7 Juni 2022   02:25 Diperbarui: 7 Juni 2022   02:34 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang

Berbicara semiotika berarti mengungkap makna dari sebuah tanda.Tanda sendiri merupakan sesuatu yang menjabarkan sebuah makna tertentu. Kebutuhan akan elaborasi tanda ini akan membutuhkan disiplin semiotik untuk menjelaskannya nanti. Namun semiotika tidak berdiri sendiri dalam menjelaskan sebuah tanda, melainkan membutuhkan beberapa komponen untuk mengungkap tandatanda tersebut, 

diantara komponen yang dibutuhkan ialah morfologi, sintaksis dan semantik.  Dalam hal ini, salah satu karya semiotika yang menarik digunakan sebagai kerangka analisis adalah semiotika Michael Riffaterre. Ketika menafsirkan simbol (teks sastra, cerita, pesan), Riffatere menawarkan dua bacaan: bacaan heuristik dan bacaan hermeneutik (kontekstual). Melalui dua bacaan ini, pesan terdalam dari teks terungkap secara keseluruhan.

 Selain itu, model strukturalis rujukan memperumit penggambaran tanda. Strukturalis berpedoman pada cara pandang yang menghasilkan pemahaman pada tataran analisis, analisis, plotting, setting, pokok bahasan, gaya bahasa, dan pergeseran makna, distorsi makna, dan pembangkitan makna unsur-unsur esensial. Selain itu, pembacaan heuristik juga didasarkan pada kajian analisis bahasa struktural. 

Sementara itu, pembacaan hermeneutik bergeser dari isi dan makna yang tampak kepada makna (pesan) internal, transendental, dan potensial tekstual. Tujuannya adalah untuk mendapatkan horizon atau cakrawala  yang benar-benar diinginkan teks dan untuk mendapatkan pemahaman makna yang komprehensif dan optimal.

Identifikasi masalah

Perhatikan banyak pengertian akuntansi diusulkan oleh para ahli dan instansi terkait. Awalnya, pembukuan dianggap sebagai  seni karena sebenarnya mengisyaratkan perlunya keterampilan tertentu. Dipinjam dari American Institute of Certified Public Accountants' Understanding of Accounting (1953),  dikenal dengan definisi akuntansi. 

Akuntansi menangkap, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi dan peristiwa ekonomi (keuangan) dengan cara yang berarti. Interpretasi dari hasil ini. Oleh karena itu, ketika akuntansi ialah seni, seni di sini tidak berarti sifatnya, tetapi untuk cara penggunaannya. Banyaknya penjelasan tentang akuntansi itu sendiri menjadikan akuntansi sebagai seni yang unik untuk ditemukan. 

Rumusan Masalah

Ketika beberapa pendekatan, hermeneutika dan semiotika, diterapkan, bagaimana keadaan dan posisi akuntansi ketika ditafsirkan sebagai seni? 

Tinjauan Pustaka 

 1. Hermeneutika

 Kata hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeneutika. Ini berarti interpretasi. Sebagai kata benda, Hermenia dapat diartikan sebagai makna atau interpretasi. Bahkan, spekulasi sejarah adalah bahwa istilah tersebut mengacu pada nama dewa  mitologi Yunani, dewa Hermes. 

Misinya adalah untuk menyampaikan pesan dewa tertinggi di surga (Gunung Olympia) kepada orang-orang melalui bahasa. Bumi dipahami oleh manusia.  Istilah semiotika berasal dari kata Yunani "semeion", yang berarti "simbol", atau "seme", yang berarti penafsiran tanda (Cobley dan Jansz, 1999: 4). 

Semiotika Baltik, atau semiotika, pada dasarnya adalah tentang bagaimana manusia menafsirkan segala sesuatu. Interpretasi berarti bahwa objek tidak hanya membawa informasi dalam arti mereka berusaha menyampaikannya, tetapi juga mewakili sistem tanda yang terstruktur  (Barthes, 1988: 179; Kurniawan, 2001: 53). Tanda menunjukkan sesuatu selain dirinya, artinya hubungan antara  objek atau ide dengan tanda.

Desain penelitian

 Survei ini merupakan survei kualitatif, data yang dikumpulkan  berupa dialog (kata-kata) dan gambar, serta dialog dan gambar yang menggambarkan seksisme  dalam film Purl. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa bahasa tertulis atau lisan tentang seseorang individu atau perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini memperlakukan latar belakang dan individu  secara keseluruhan (holistik).

 Dalam hal ini, hipotesis tidak memungkinkan pemisahan individu atau organisasi, tetapi dalam hal ini mereka harus dianggap sebagai bagian dari keseluruhan (Bodgan dan Taylor, 1975 dalam Moleong, 2007: 4). 

Definisi penelitian kualitatif menurut (Denzin dan Lincoln, 1987) adalah bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan lingkungan alam dengan tujuan untuk menginterpretasikan fenomena yang terjadi, dan dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang ada (Moleong, 2007). : 5)

Analisis semiotik merupakan kajian yang secara umum membahas tentang tanda. Semiotika mengkhususkan pada makna umum, apa tanda-tanda yang sebenarnya, dan bagaimana tanda-tanda itu bekerja. Untuk melihat film dengan setengah hati, peneliti dapat mencarinya di sistem penandatanganan film. 

Seperti yang ditunjukkan Van Zoest, film seluruhnya terbuat dari tanda-tanda. Tanda mencakup beberapa sistem tanda yang bekerja sama untuk mencapai efek yang diinginkan.

Analisis data

 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika untuk menentukan simbol-simbol yang terdapat dalam film dan makna dari simbol-simbol tersebut. Analisis semiotik adalah kajian yang mencari tanda-tanda. Menganalisis sebuah film dengan menggunakan metode analisis semiotika merupakan upaya untuk memberikan makna dan nilai pada sebuah film 

 dengan memeriksa tanda dan tanda dari film tersebut. Semiotika memperhatikan segala sesuatu yang dapat diekspresikan sebagai tanda. 

Tanda adalah segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai penanda dan memiliki implikasi penting untuk menggantikan  yang lain (Berger, 2000 dalam Sobur, 2004:18).

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah sistem implikasi dan pelabelan. Teori ini dikemukakan oleh Roland Barthes (1915-1980). Dalam teorinya, Barthes mengembangkan semiotika pada dua  tingkat semantik: 

ekstensi dan ekstensi. Indikasi adalah tingkat makna yang menggambarkan hubungan antara penanda dan penanda yang sebenarnya, memberikan makna yang eksplisit, langsung, dan jelas. Implikasi adalah tingkat makna yang menggambarkan hubungan antara penanda dan penanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun