Mohon tunggu...
Zahrani Salsabila
Zahrani Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Akuntansi Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM,CIABV, CIBG NIM 43219010178 ZAHRANI SALSABILA Universitas Mercu Buana Jakarta

Pembelajaran Perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Akuntansi - TB2_Teori Akuntansi Pendekatan Semiotika - Penjelasan Semiotika - Dosen Prof Apollo

24 Mei 2022   03:50 Diperbarui: 24 Mei 2022   03:58 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Teori Semiotika

Di sisi lain, elemen pelaporan terintegrasi terdiri dari gambaran organisasi dan lingkungan eksternal, tata kelola, model bisnis, risiko dan peluang, strategi dan alokasi sumber daya, kinerja, pandangan, persiapan dan infrastruktur presentasi.

Dokpri: Semiotika
Dokpri: Semiotika

Laporan keuangan perusahaan, yang didasarkan pada aktivitas perusahaan, sering kali disertai dengan  informasi tambahan yang bertujuan untuk mempengaruhi dan membujuk pengguna. Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan informasi  adalah pemangku kepentingan. Laporan keuangan disusun dengan harapan adanya efek komunikasi yang positif. Artinya, memungkinkan pihak sasaran, pemangku kepentingan, untuk menginvestasikan modal atau uang melalui perusahaan dalam kegiatan ekonomi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Saya juga berharap laporan ini dapat memberikan kesan yang baik dan membentuk citra positif perusahaan. 

Pesan dan harapan tersembunyi dikomunikasikan oleh perusahaan kepada pemangku kepentingan sebagai masukan dan sebagai dasar pertimbangan  pengambilan keputusan. Laporan yang terintegrasi dengan cerita retorika merupakan salah satu media untuk mengkomunikasikan sebuah pesan. Semiotika Baltik Sebagai Pendekatan untuk Memperjelas Makna Anggaran

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika. Semiotika merupakan salah satu metode penelitian yang digunakan untuk mempelajari tanda. Semiotika meyakini pandangan global bahwa semua praktik sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya, dan agama dalam kehidupan adalah praktik yang bermakna. Djamhuri (2012) menyatakan bahwa semiotika adalah pendekatan penelitian dalam ranah paradigma interpretasi. Ciri khas dari paradigma interpretasi adalah penekanannya pada upaya membangun dan memaknai perilaku masyarakat baik dari pengetahuan yang mereka miliki maupun apa yang  mereka alami dalam perilaku sosial. Tujuan dari paradigma interpretasi adalah untuk menemukan  makna  tersembunyi dari berbagai perilaku sosial dari apa yang dipahami oleh aktor atau aktor yang memainkan peran, melalui  upaya pemahaman satu arah penuh. Paradigma interpretasi berusaha merekonstruksi struktur sosial ketika interaksi sosial terjadi dengan pemahaman holistik dari para aktor yang terlibat.

Metode semiotika yang digunakan dalam penelitian ini disebut semiotika atau semiotika yang dikembangkan oleh Roland Barthes. Roland Barthes menekankan interaksi  tanda dengan pengalaman pribadi dan budaya pengguna, hubungan antara hasil persetujuan tekstual dan persetujuan yang dialami dan diharapkan pengguna. Gagasan Barthes tentang sistem pertandaan ini dikenal dengan "order of signification", mencakup dua hal yakni denotatif dan konotasi.

 

Bagaimana Laporan Keuangan Sebagai Tanda Atau Ilmu Semiotika

Dokpri: Teori Semiotika
Dokpri: Teori Semiotika

Menangkan semiotika di tingkat sintaksis

Pada tataran sintaksis (struktural), konsep laba  jelas dipraktikkan dalam prosedur akuntansi sebagai akibat dari penyesuaian atau penyesuaian antara pendapatan dan beban. Fakta menunjukkan bahwa konsep keuntungan pada umumnya dipahami secara sintaksis oleh  informan.  Pemahaman pelapor tentang laba akuntansi sebagai perbedaan antara pendapatan dan pengeluaran adalah manifestasi dari persepsi skema dalam kognisi mereka, konsisten dengan akun Wilbur (1997) tentang kesadaran manusia dalam psikologi kognitif. Ketika Anda membaca atau mendengar kata "laba", skema yang terkait dengan "laba" secara otomatis diaktifkan dalam kesadaran penyedia informasi, dan penyedia informasi berpikir tentang laba tanpa mempertimbangkan pendapatan dan pengeluaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun