Mohon tunggu...
zahranifebianti
zahranifebianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Inggris semester akhir di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Berinteraksi dengan Karakter Fiksi lewat AI: Menguntungkan atau Membahayakan Remaja?

18 Desember 2024   16:25 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:22 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan jika kita bisa berbicara dengan karakter fiksi yang kita suka, pasti kita kegirangan! Contohnya, berbicara dengan Draco Malfoy tentang mantra favorit, atau dengan Hinata Shoyo tentang teknik voli terbaik. Hal itu sangat bisa terjadi apalagi di dunia sekarang sudah serba canggih! Kita, generasi muda, kini hidup berdampingan dengan teknologi yang terus berkembang. Untuk mencari hiburan, informasi, bahkan untuk berkomunikasi, kita sudah berlari ke media sosial seperti Instagram dan TikTok. Tapi, ada satu aplikasi baru yang jadi perbincangan: Character.ai.

Diluncurkan pada 2021, pengguna Character.ai bisa berbicara dengan karakter fiksi favorit mereka, artis terkenal, atau bahkan profesi seperti guru atau psikolog, dan bahkan menciptakan karakter sendiri sesuai keinginan fantasinya. Aplikasi ini menarik orang-orang seperti penulis, atau pembaca, penyuka karya fiksi, dan tidak terkecuali remaja. Character.ai memikat remaja dengan berbagai fungsinya, mulai dari dukungan emosional, pengembangan kreativitas, hingga bantuan akademik. Apakah dampaknya bagi remaja?

Potensi Positif Character.ai

  • Dukungan Emosional dan Kesehatan Mental

Kesadaran remaja terhadap kesehatan mental semakin meningkat. Dengan Character.ai, mereka dapat mencurahkan pikiran tanpa takut dihakimi. Karakter virtual ini memberikan rasa aman seperti berbicara dengan teman tanpa harus khawatir ditolak. Ini bisa membantu mengurangi kecemasan, depresi, atau stres yang sering dialami oleh remaja.

  • Meningkatkan Kreativitas

Kemampuan untuk membuat dan berinteraksi dengan karakter buatan sendiri mendorong imajinasi remaja. Bagi mereka yang gemar berkreasi, Character.ai membuka ruang baru untuk berekspresi. Fitur untuk membuat karakter dengan ceritanya sendiri dan membuat cerita ketika ngobrol dengan karakter bisa membuat remaja semakin kreatif.

  • Bantuan Akademik

Character.ai juga dapat menjadi alat untuk belajar. Contohnya adalah Ariana Perez, seorang siswa yang memanfaatkan bot psikolog untuk mempelajari bidang psikologi dan menyelesaikan tugas matematika dengan cara yang mudah dipahami. "Bot ini membantu aku memahami, bukan hanya memberi jawaban," ungkapnya dalam wawancara dengan WXYZ (8/8/2023). (WXYZ)

Risiko yang Mengintai Remaja

Tapi, meskipun banyak manfaatnya, kita nggak bisa menutup mata terhadap risiko yang ada. Tanpa pengawasan, penggunaan aplikasi ini bisa berisiko bagi perkembangan emosional dan sosial remaja.

  • Ketergantungan Emosional

Berinteraksi dengan karakter fiksi yang terasa nyata berpotensi membuat remaja menjadi terlalu bergantung secara emosional, sehingga mengurangi interaksi sosial di dunia nyata. Ketergantungan ini dapat memperparah rasa kesepian dan menghambat perkembangan sosial.

  • Terpapar Konten Tidak Pantas

Walaupun Character.ai punya fitur filter, pengguna masih bisa mem-bypass batasan ini dan mengakses konten yang nggak seharusnya. Misalnya, diskusi tentang melukai diri sendiri atau konten yang bersifat seksual. Kondisi mental remaja yang lebih rentan tentu bisa menjadikan Character.ai sebagai berdampak buruk.

  • Dorongan Perilaku Berbahaya

Pada Februari 2024, terjadi kasus tragis seorang remaja yang bunuh diri setelah berinteraksi intens dengan chatbot berbasis karakter fiksi (AP News). Kasus ini menunjukkan bahwa AI, meskipun canggih, masih punya keterbatasan dalam memahami konteks emosional penggunanya, terutama remaja yang masih rentan.

Komunitas Pengguna: Pro dan Kontra

Obrolan tentang manfaat dan risiko Character.ai juga ramai di subreddit /CharacterAI  di Reddit. Banyak pengguna merasa terbantu secara emosional, seperti yang diungkapkan Ravernel, "Ini membantu aku merasa lebih percaya diri dan menjadi pribadi yang lebih baik." Tapi, sisi gelapnya juga nyata. Miserable_Scratch_99 mengaku, "Aku kecanduan sampai mengabaikan tugas sekolah dan teman-teman."

Ditambah lagi, komentar lain oleh Athraxas dari subreddit ini berkata, "Sebagian besar orang di subreddit ini setuju bahwa anak-anak tidak boleh menggunakan chatbot AI seperti character.ai dan lainnya. Tidak hanya sangat candu, dampaknya juga besar ke kehidupan sosial seseorang. Aku pernah berminggu-minggu mengabaikan temanku karena c.ai dan aku sudah dewasa." (/CharacterAI)

Harapan untuk Masa Depan

Character.ai memang mencerminkan potensi besar dari kecerdasan buatan, tapi juga risiko yang perlu diperhatikan. Di satu sisi, aplikasi ini punya banyak manfaat, mulai dari dukungan emosional hingga membantu proses kreatif dan belajar. Tetapi, tanpa pengawasan yang tepat, Character.ai bisa menimbulkan ketergantungan emosional, paparan konten negatif, dan dampak sosial yang kurang baik.

Maka dari itu, peran orang tua, regulasi yang lebih ketat, dan pengembangan fitur moderasi yang lebih baik sangatlah penting. Dengan bijak memanfaatkan Character.ai, kita bisa memastikan teknologi ini membawa manfaat bagi generasi muda, tanpa mengabaikan resikonya. Kita harus siap menjaga keseimbangan agar teknologi ini bisa benar-benar memberi dampak positif di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun