Mohon tunggu...
Zahra Nabila
Zahra Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby saya adalah Traveling, menonton film, dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Ibu Suparmi Melalui Pengembangan Usaha Nasi Rames Keliling

7 Juni 2024   15:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   15:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keywords: Economic empowerment, dhuafa families, fundraising, quality of life improvement.

Pendahuluan 

Pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa memainkan peran penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Sebagai kelompok yang rentan terhadap berbagai bentuk ketidakstabilan ekonomi, keluarga dhuafa seringkali menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, Pendidikan, dan Kesehatan. Tujuan utama dari pemberdayaan ekonomi untuk memberikan bekal keterampilan, pengetahuan, dan akses terhadap sumber daya ekonomi kepada keluarga dhuafa agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara mandiri.

Keberhasilan pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu dan keluarganya, namun juga bagi seluruh masyarakat. Ketika keluarga dhuafa berhasil memperbaiki kondisi perekonomiannya, mereka juga mampu berkontribusi terhadap perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Selain itu, pemberdayaan ekonomi juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap bantuan sosial dari pemerintah atau organisasi lainnya, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih mandiri. Dalam jangka Panjang, pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa diharapkan dapat menurunkan Tingkat kemiskinan secara signifikan, meningkatkan inklusi sosial, dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Dengan komitmen dan upaya bersama, pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa dapat menjadi salah satu jalan utama menuju kesejahteraan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.

Metode

Pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa merupakan langkah penting dalam mengatasi kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah pendididkan kewirausahaan, yaitu untuk membantu mereka memulai dan mengelola usaha kecil dalam membentuk kelompok usaha bersama juga harus memikirkan ketersediaan modal dan pembiayaan. Penyediaan sarana dan prasarana seperti tempat usaha yang layak serta akses terhadap alat dan bahan produksi dengan harga terjangkau juga penting untuk mendukung kegiatan usahanya. Selain itu, pendampingan dan pengawasan usaha  melalui monitoring dan evaluasi secara berkala akan memastikan program pemberdayaan secara efektif. Jaringan komunitas usaha diperlukan untuk berbagi informasi dan dukungan serta penelitian dan pengembangan untuk mengidentifikasi peluang usaha yang potensial. Pengembangan inovasi produk melalui penelitian dan penerapan standar kualitas akan meningkatkan daya saing di pasar. Dengan menerapkan metode ini secara terpadu, diharapkan keluarga dhuafa dapat diberdayakan dengan cara dibantu penambahan modal pengembangan usaha untuk mencapai kemandirian ekonomi.

Hasil dan Pembahasan

     Pemilihan Target Dhuafa

Pada tanggal 25 Maret 2024 kami selaku mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka, Jakarta ditugaskan untuk mencari masing-masing 2 keluarga dhuafa untuk di minta wawancara terkait kondisi perekonomian keluarganya. Kami sekelompok terdiri dari 3 orang yang dimana kamu harus mengumpulkan total 6 keluarga dhuafa dan memilih salah satu keluarga dhuafa yang layak mendapatkan bantuan untuk kelompok kami perdayakan. Pemilihan keluarga dhuafa tersebut harus sesuai memenuhi dengan kriteria yang ada dibuku kemuhammadiyahan. Dan yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah keluarga Ibu Suparmi. Pada tanggal 24 April 2024 kami kembali survey ke rumah Ibu Suparmi untuk mewawancarai kembali, serta mengumpulkan data-data yang lebih spesifik untuk observasi dan melakukan dokumentasi terkait kondisi rumah dan dagangannya Ibu Suparmi. Ibu Suparmi berusia 61 tahun, beliau merupakan seorang kepala keluarga yang berjualan nasi rames keliling di wilayah radio dalam, Jakarta Selatan. Dengan berjualan nasi rames keliling di daerah radio dalam, pendapatkan Ibu Suparmi dalam sehari tidak menentu. Beliau memiliki 6 orang anak, dan beliau memiliki hutang.

Gambar 1. Kondisi Dapur
Gambar 1. Kondisi Dapur

Gambar 2. Kondisi Dalam Rumah
Gambar 2. Kondisi Dalam Rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun