Mohon tunggu...
Zahra Nabila
Zahra Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby saya adalah Traveling, menonton film, dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Ibu Suparmi Melalui Pengembangan Usaha Nasi Rames Keliling

7 Juni 2024   15:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   15:12 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siti Safitri

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Zahra Nabila

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Ristya Eka Auliya

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Rifma Ghulam Dzaljad

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Abstrak: Muhammadiyah merupakan organisasi Islam reformasi dan modern. Muhammadiyah merupakan Gerakan Islam berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadist. Kh. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah mengajarkan bahwa salah satu landasan utama Gerakan Muhammadiyah adalah kekuatan teologi surat Al-Ma’un, yang dituangkan dalam tiga pilar yaitu Kesehatan, Pendidikan, dan pelayanan sosial. Teologi Al-Ma’un mengajarkan untuk peduli kepada sesama dengan melakukan Gerakan amal sosial. Gerakan amal sosial melalui pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa melalui pengembangan usaha. Penelitian ini mengkaji pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa melalui pendidikan kewirausahaan, akses sumber daya, dan pengembangan keterampilan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan stabilitas dan kemandirian ekonomi keluarga dhuafa untuk memperbaiki kualitas hidup mereka serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Pemilihan keluarga target dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, dengan pengumpulan data melalui survei, wawancara, dan observasi langsung. Program penggalangan dana berhasil mengumpulkan Rp 1.200.000, yang digunakan untuk mendukung usaha nasi rames Ibu Suparmi. Intervensi ini meningkatkan operasi bisnis, pendapatan harian, dan mengurangi beban keuangan keluarga Ibu Suparmi. Temuan menunjukkan dampak positif dari inisiatif pemberdayaan ekonomi yang terarah. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa pemberdayaan ekonomi secara signifikan meningkatkan kesejahteraan keluarga dhuafa. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan program serupa secara lebih luas, peningkatan modul pelatihan, dan dukungan berkelanjutan untuk menjaga manfaat jangka panjang.

Kata Kunci: Pemberdayaan ekonomi, keluarga dhuafa, penggalangan dana, peningkatan kualitas hidup

Abstract: Muhammadiyah is a reformist and modern Islamic organization. Muhammadiyah is an Islamic movement firmly rooted in the Qur'an and Hadith. Kh. Ahmad Dahlan, as the founder of Muhammadiyah, taught that one of the main pillars of the Muhammadiyah Movement is the theological strength of the Al-Ma’un surah, which is embodied in three pillars: Health, Education, and social services. The Al-Ma’un theology teaches to care for others by carrying out social charity movements. Social charity movements through economic empowerment of dhuafa families through business development. This study examines the economic empowerment of dhuafa families through entrepreneurship education, resource access, and skill development. The main objective is to enhance the stability and independence of dhuafa families' economies to improve their quality of life and contribute to local economic growth. Target family selection is based on predetermined criteria, with data collected through surveys, interviews, and direct observations. The fundraising program successfully raised Rp 1,200,000, which was used to support Ibu Suparmi's nasi rames business. This intervention improved business operations, daily income, and reduced the financial burden on Ibu Suparmi's family. Findings indicate the positive impact of targeted economic empowerment initiatives. The conclusion of this study states that economic empowerment significantly improves the welfare of dhuafa families. This study recommends the development of similar programs on a wider scale, enhancing training modules, and providing sustainable support to maintain long-term benefits.

Keywords: Economic empowerment, dhuafa families, fundraising, quality of life improvement.

Pendahuluan 

Pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa memainkan peran penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Sebagai kelompok yang rentan terhadap berbagai bentuk ketidakstabilan ekonomi, keluarga dhuafa seringkali menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, Pendidikan, dan Kesehatan. Tujuan utama dari pemberdayaan ekonomi untuk memberikan bekal keterampilan, pengetahuan, dan akses terhadap sumber daya ekonomi kepada keluarga dhuafa agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara mandiri.

Keberhasilan pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu dan keluarganya, namun juga bagi seluruh masyarakat. Ketika keluarga dhuafa berhasil memperbaiki kondisi perekonomiannya, mereka juga mampu berkontribusi terhadap perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Selain itu, pemberdayaan ekonomi juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap bantuan sosial dari pemerintah atau organisasi lainnya, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih mandiri. Dalam jangka Panjang, pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa diharapkan dapat menurunkan Tingkat kemiskinan secara signifikan, meningkatkan inklusi sosial, dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Dengan komitmen dan upaya bersama, pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa dapat menjadi salah satu jalan utama menuju kesejahteraan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.

Metode

Pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa merupakan langkah penting dalam mengatasi kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah pendididkan kewirausahaan, yaitu untuk membantu mereka memulai dan mengelola usaha kecil dalam membentuk kelompok usaha bersama juga harus memikirkan ketersediaan modal dan pembiayaan. Penyediaan sarana dan prasarana seperti tempat usaha yang layak serta akses terhadap alat dan bahan produksi dengan harga terjangkau juga penting untuk mendukung kegiatan usahanya. Selain itu, pendampingan dan pengawasan usaha  melalui monitoring dan evaluasi secara berkala akan memastikan program pemberdayaan secara efektif. Jaringan komunitas usaha diperlukan untuk berbagi informasi dan dukungan serta penelitian dan pengembangan untuk mengidentifikasi peluang usaha yang potensial. Pengembangan inovasi produk melalui penelitian dan penerapan standar kualitas akan meningkatkan daya saing di pasar. Dengan menerapkan metode ini secara terpadu, diharapkan keluarga dhuafa dapat diberdayakan dengan cara dibantu penambahan modal pengembangan usaha untuk mencapai kemandirian ekonomi.

Hasil dan Pembahasan

     Pemilihan Target Dhuafa

Pada tanggal 25 Maret 2024 kami selaku mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka, Jakarta ditugaskan untuk mencari masing-masing 2 keluarga dhuafa untuk di minta wawancara terkait kondisi perekonomian keluarganya. Kami sekelompok terdiri dari 3 orang yang dimana kamu harus mengumpulkan total 6 keluarga dhuafa dan memilih salah satu keluarga dhuafa yang layak mendapatkan bantuan untuk kelompok kami perdayakan. Pemilihan keluarga dhuafa tersebut harus sesuai memenuhi dengan kriteria yang ada dibuku kemuhammadiyahan. Dan yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah keluarga Ibu Suparmi. Pada tanggal 24 April 2024 kami kembali survey ke rumah Ibu Suparmi untuk mewawancarai kembali, serta mengumpulkan data-data yang lebih spesifik untuk observasi dan melakukan dokumentasi terkait kondisi rumah dan dagangannya Ibu Suparmi. Ibu Suparmi berusia 61 tahun, beliau merupakan seorang kepala keluarga yang berjualan nasi rames keliling di wilayah radio dalam, Jakarta Selatan. Dengan berjualan nasi rames keliling di daerah radio dalam, pendapatkan Ibu Suparmi dalam sehari tidak menentu. Beliau memiliki 6 orang anak, dan beliau memiliki hutang.

Gambar 2. Kondisi Dalam Rumah
Gambar 2. Kondisi Dalam Rumah

Gambar 3. Kondisi Kamar Mandi
Gambar 3. Kondisi Kamar Mandi

 

Fundraising Pemberdayaan Keluarga Dhuafa

Pada tanggal 25-28 April 2024 kami mulai menyusun proposal fundraising, di dalam proposal tersebut terdapat data-data dan anggaran untuk pemberdayaan keluarga tersebut. Selanjutnya fundraising dilakukan secara online melalui flatform media sodial, seperti Instagram dan whatshapp. Pembuatan flyer dilakukan pada tanggal 29 April 2024 dan fundraising melalui media sosial dimulai pada tanggal 30 Mei dan berakhir pada 12 Mei 2024. Dalam masa pengumpulan dana tersebut, donasi  yang berhasil dikumpulkan adalah sebesar Rp  1.200.000,00.

Pembelian dan Penyaluran untuk Keluarga Dhuafa

Setelah dana sudah terkumpul, langkah selanjutnya yang dilakukan pemberdayaan Ibu Suparmi adalah membeli alat-alat dan bahan-bahan untuk usaha nasi rames keliling. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 Mei 2024. Setelah selesai membeli kebutuhan usaha Ibu Suparmi,  Kami melakukan penyerahan langsung ke rumah Ibu Suparmi yang terletak di daerah Radio Dalam, Jakarta Selatan. Dengan diberinya tambahan modal usaha berupa barang-barang, semoga dapat membantu meningkatkan usaha Ibu Suparmi. 

Gambar 4. Pembelian Modal Usaha
Gambar 4. Pembelian Modal Usaha
Gambar 5. Pembelian Modal Usaha
Gambar 5. Pembelian Modal Usaha
Gambar 6. Penyaluran Bantuan
Gambar 6. Penyaluran Bantuan

Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa ini, dapat disimpulkan tujuan dari kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa telah tercapai dengan baik. Adanya pemberdayaan pengembanga usaha  nasi rames keliling Ibu Suparmi, Semoga dengan adanya tambahan bantuan modal usaha yang didapatkan Ibu Suparmi dapat meringani sedikit biaya ibu suparmi. Terdapat manfaat dari kegiatan ini, khususnya untuk Tim Pelaksana adalah sebagai  bentuk pengamalan dan pengimplementasikan nilai-nilai yang diajarkan pada teologi di dalam Al-Qur’an surat Al-Ma’un ayat 1-7 menjadikan individu atau kelompok memiliki sikap peduli dan empati yang lebih terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman praktis dalam merencanakan, melaksanankan, dan mengevaluasi program pemberdayaan keluarga dhuafa, yang sangat berguna untuk mengembangkan diri dan professional mahasiswa. Program pemberdayaan ini juga dapat menunjukan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan komitmen yang kuat, pemberdayaan keluarga dhuafa ini  dapat memberikan dampak yang positif dan signifikan. Dalam jangka Panjang, program pemberdayaan seperti ini  diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mencapai skala yang lebih besar, sehingga kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan Masyarakat dapat semakin optimal.

Ucapan Terimakasih

Dengan penuh rasa Syukur, kami sebagai tim pelaksana mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur yang telah dengan tulus hati memberikan bantuan moral dan material selama fundraising, untuk Ibu Suparmi. Parsitipasi aktif Bantuan anda tidak hanya meringankan beban Ibu Suparmi, tetapi juga memeberikan harapan baru untuk masa depan yang lebih baik dan juga memberikan motivasi tambahan bagi kami untuk terus berupaya memberikan yang terbaik. Semoga kebaikan dan keikhlasan anda dibalas berlipat ganda oleh Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih telah menjadi cahaya disaat meereka membutuhkan. Selain itu, kami sebagai tim pelaksana juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingan selama kegiatan berlangsung. Kami sangat menghargai kontribusi dan masukan berharga yang telah membantu kami Menyusun dan melaksanakan program ini dengan baik. Kami berharap semoga berharap program ini dapat memberikan manfaat jangka Panjang bagi keluarga Ibu Suparmi dan menginspirasi lebih banyak orang lagi untuk terlibat dalam kegiatan seperti ini.

Referensi

Tim Penulis Dosen AIK, (2018), Kemuhammadiyahan, Suara Muhammadiyah, Yogyakarta

Izza Rohman Nahrowi, (2016), Tafsir Al-Maun, al-Wasath, Jakarta.

Rifma Ghulam Dzaljad & Yulia Rahmawati, Pelatihan Fotografi Kemanusiaan Untuk      Meningkatkan Keterampilan Cakap Bermedia Digital, JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 7, No. 6, Desember 2023, 5527-5538 https://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/17657/0

Annisa Ayu Ramandhita, Diski Chandra, Fajar Muhammad, Rifma Ghulam Dzaljad, Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Bapak Amar Sumarodin Melalui Pengembangan Usaha Bakso Ikan Tusuk, Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi Indonesia, Vol. 1, No. 2, Desember 2023, 91-96,

https://publications.id/index.php/jpmii/article/view/295/175

(As’ad Bukhari, S.Sos., n.d.)Akhlanudi, U. (n.d.). Teologi Al Maun Muhammadiyah –

Official Website ITB Ahmad Dahlan. Retrieved November 5, 2023, from      https://www.itb-ad.ac.id/2023/08/03/teologi-al-maun-muhammadiyah/

As’ad Bukhari, S.Sos., M. (n.d.). Teologi al-Ma’un untuk Menjawab Krisis Sosial Ekologi - Gema Uhamka. Retrieved November 5, 2023, from https://gema.uhamka.ac.id/2022/04/06/teologi-al-maun-untuk-menjawab-krisis sosial-ekologi/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun