Mohon tunggu...
Zahra Laila
Zahra Laila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lahirnya China sebagai Kekuatan Utama Dunia

5 Juni 2023   00:12 Diperbarui: 5 Juni 2023   12:47 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang mengalami krisis nasional akibat COVID-19. Dollar sebagai mata uang internasional mengalami ketidakstabilan nilai yang akhirnya menyebabkan inflasi di Amerika Serikat. Berbagai negara yang menggunakan mata uang dolar mendapat imbas dari inflasi Amerika Serikat. 

Inflasi di Amerika Serikat pada tahun 2022 mencapai 9,1 mengutip dari Biro Ketatanegaraan Amerika. Pada tahun 2023 bulan Mei, menurun hingga 5%. Inflasi tersebut menyebabkan ketidakstabilan kurs dollar sebagai mata uang internasional. Dengan melemahnya dollar, menjadikan kekuatan Amerika Serikat dalam bidang ekonomi sedikit menurun dalam sistem ekonomi global.

Perang Rusia-Ukraina yang terjadi pada tahun 2022, kembali merubah tatanan sistem internasional. Rusia yang memiliki tujuan politik tertentu memutuskan untuk menginvasi Ukraina. Di sisi lain, aktivitas diplomatik terus dilakukan untuk mencegah konflik berkepanjangan. Fenomena ini memicu berbagai negara Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Perang ini menimbulkan reaksi internasional dan memulai sebuah simulasi tentang berbagai macam ancaman ataupun perubahan globalisasi di masa mendatang. Menariknya, meskipun banyak negara mulai mengecam tindakan Rusia, China justru tidak banyak berkomentar dan tetap menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan Rusia.

Melihat dari berbagai macam permasalahan internasional yang terjadi saat ini, ancaman mengenai pertahanan dan keamanan turut menjadi perhatian China ditambah dengan memanasnya China dengan Taiwan. Kedekatan geografis antar negara di Asia Timur menyebabkan posisi perbatasan menjadi tempat yang berpotensi tinggi untuk terjadinya konflik bersenjata. Kedekatan ini juga berhasil menimbulkan security dilemma antar negara di kawasan Asia Timur. 

Security dilemma, konflik dengan negara sekitar yang dialami China, mendorong negara tersebut untuk semakin memperkuat militernya. Hal tersebut dapat dilihat melalui anggaran yang dikeluarkan oleh China untuk kepentingan militer. Pada tahun 2021, tercatat bahwa anggaran China untuk kepentingan militer mencapai 252 miliar dolar AS per tahun. Tingginya anggaran yang dimiliki oleh China menjadi sorotan, karena dinilai sebagai upaya China untuk mengokohkan diri sebagai negara superpower di kawasan Asia Timur.

China juga memiliki kebijakan mengenai peningkatan di sektor teknologi. Peningkatan teknologi ini nantinya dinilai sebagai alat untuk membantu dalam peningkatan industrialisasi di China. Perkembangan teknologi China dapat dilihat melalui Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Tidak hanya itu saja, pemerintah China juga mengeluarkan suatu kebijakan yaitu Made in China 2025. Kebijakan ini berisi kebijakan industri agar China dapat menjadi negara dominan dalam manufaktur teknologi tinggi secara global. 

Kemajuan teknologi di China dapat dilihat juga melalui salah satu perusahaannya yaitu Huawei. Huawei merupakan penyedia peralatan jaringan terbesar serta produsen smartphone kedua dunia. Keberhasilan Huawei dapat dilihat melalui peluncuran jaringan 5G pertama serta penggunaan AI face recognition di perangkat terbarunya. Pesatnya perkembangan teknologi ini menyebabkan China tidak perlu bergantung ke negara lain dan mampu mempromosikan teknologinya sendiri di kancah global. 

China juga berperan aktif dalam melakukan kerjasama dengan negara lain, kerjasama bilateral dan multilateral yang dilakukan oleh China dapat dilihat juga melalui proyek OBOR (One Belt One Road) dengan sekitar 60 negara menjadi partisipannya. Melalui proyek ini, China bertujuan untuk menggabungkan Cina, Rusia, Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika melalui jalur perdagangan dunia.  Hal tersebut mampu mempererat hubungan regional dengan negara tetangga untuk mencapai kepentingan bersama dalam konsep kemitraan strategis serta menempatkan China dalam pusat geopolitik dan ekonomi. Melalui OBOR, China dapat secara leluasa mengakses pasar global serta sumber daya guna meningkatkan kekuatan ekonominya. OBOR meningkatkan kemajuan infrastruktur bagi negara partisipannya yang dapat berdampak kepada naiknya jumlah investor di negara tersebut. Dibalik keuntungannya, Amerika Serikat melihat OBOR sebagai debt trap atau jebakan hutang yang sengaja dibentuk oleh China untuk menjebak negara partisipannya.

Dilihat dari perspektif politik dalam hubungan internasional, realisme menjadi sebuah pandangan yang cocok untuk dijadikan sebagai bentuk pandangan internasional terhadap China. Realisme merupakan teori hubungan internasional yang memberikan arti bahwa sebuah negara akan mendapat kebutuhan pribadi negaranya dengan cara individu ataupun membina hubungan dengan negara lain tanpa adanya entitas yang mengatur. Realisme memandang bahwa peperangan dapat menyelesaikan masalah negara dalam mencapai tujuannya. 

China melihat kelemahan Amerika Serikat dan perang Rusia-Ukraina sebagai sebuah keuntungan untuk memiliterisasi negaranya dengan alasan security dilemma akibat kemungkinan dari konflik berkepanjangan hingga terjadi Perang Dunia III. Konflik China dengan Taiwan semakin menunjukkan validasi dari arti realisme sebagai pandangan yang mengesahkan China sebagai negara yang memandang sistem internasional sebagai sistem anarkis dan mengutamakan kebutuhan ataupun kemajuan negara diatas ideologi yang ada. Proyek OBOR juga semakin menunjukkan bahwa China memang memiliki tujuan individu dalam dunia internasional. Realisme juga memandang upaya-upaya yang dilakukan China dalam memajukan bangsanya sebagai upaya untuk memaksimalkan power yang dimilikinya agar tujuan-tujuannya tercapai serta dapat menjadikan China negara dengan kekuatan utama dunia.

Munculnya China sebagai negara yang dianggap 'ingin' mengambil alih negara superpower utama menjadi sorotan dalam dunia internasional. Naiknya pertumbuhan militer, teknologi, serta ekonomi di China menjadi kunci tersendiri bagi negara tersebut untuk semakin melebarkan pengaruhnya dalam dunia internasional. Melemahnya perekonomian di negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia yang sedang berperang, semakin mempermudah jalan bagi China untuk muncul sebagai negara dengan kekuatan global baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun