Mohon tunggu...
Zahra Huseinah
Zahra Huseinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Universitas Negeri Jakarta jurusan pendidikan sosiologi angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan Etika Sopan Santun Generasi Z dalam Berkomunikasi di Era Masyarakat Digital

29 Maret 2024   20:02 Diperbarui: 30 Maret 2024   17:07 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Berikut adalah konsep strategi pengembangan masyarakat dan hubungannya dengan tantangan dan etika sopan santun generasi Z:
1.Peningkatan Kesadaran Melalui Pendidikan Publik
Strategi pengembangan masyarakat dapat dimulai dengan peningkatan kesadaran melalui pendidikan publik mengenai pentingnya etika sopan santun dalam berkomunikasi di dunia digital. Ini dapat dilakukan melalui kampanye, seminar, dan program pendidikan yang melibatkan generasi Z secara langsung.
2.Pemberdayaan Komunitas Online
Melalui strategi ini, komunitas online dapat diberdayakan untuk menjadi agen perubahan positif dalam mempromosikan etika sopan santun. Komunitas tersebut dapat mengadopsi aturan dan nilai-nilai yang mendukung perilaku komunikasi yang etis.
3.Pelatihan dan Pembinaan Etika Digital
Melalui strategi ini, generasi Z dapat menerima pelatihan dan pembinaan khusus mengenai etika digital, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, untuk membantu mereka memahami dan menginternalisasi nilai-nilai sopan santun dalam berkomunikasi online.
4.Penyediaan Sumber Daya dan Dukungan Psikologis
Strategi ini bertujuan untuk menyediakan sumber daya dan dukungan psikologis bagi generasi Z yang mungkin mengalami dampak negatif dari kurangnya etika sopan santun dalam berkomunikasi online, seperti cyberbullying atau tekanan media sosial.
Dengan menerapkan konsep strategi pengembangan masyarakat yang holistik, diharapkan dapat menciptakan lingkungan masyarakat yang mendukung dan mendorong praktik etika sopan santun dalam berkomunikasi di era digital bagi generasi Z.

Tantangan yang Dihadapi Generasi Z dalam Menjaga Etika Sopan Santun dalam Berkomunikasi di Era Digital

Generasi Z menghadapi sejumlah tantangan dalam menjaga etika sopan santun saat berkomunikasi secara digital, termasuk:
1. Overexposure to Inappropriate Content:
Generasi Z rentan terhadap paparan konten yang kurang pantas di media sosial dan platform digital lainnya, yang dapat memengaruh cara berkomunikasi mereka.

2. Kesulitan Memahami Batas Privasi:
Dalam dunia digital yang terbuka, Generasi Z mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami dan menjaga batas privasi saat berkomunikasi online.
3. Pengaruh Negatif Media Sosial:
Tekanan untuk tampil sempurna dan mendapatkan validasi dari media sosial dapat menyulitkan Generasi Z untuk menjaga etika sopan santun saat berkomunikasi online.
4. Penggunaan Bahasa yang Tidak Sopan:
Adopsi bahasa yang kurang sopan dalam bentuk singkatan, slang, atau emoji di media sosial dapat menjadi tantangan dalam mempertahankan etika sopan santun.
5. Kurangnya Kesadaran akan Konsekuensi Hukum dan Sosial:
Generasi Z mungkin kurang menyadari konsekuensi hukum dan sosial dari perilaku kurang sopan atau tidak pantas dalam komunikasi digital.
6. Ketergantungan pada Teknologi:
Ketergantungan pada teknologi dan komunikasi digital dapat membuat Generasi Z kurang memperhatikan etika sopan santun dalam interaksi mereka.
Tantangan-tantangan ini menunjukkan perlunya pendidikan dan kesadaran akan etika sopan santun dalam berkomunikasi secara digital bagi Generasi Z.

Penyebab Menurunnya Etika Sopan Santun Kaum Muda dalam Berkomunikasi di Era Masyarakat Digital


Etika sopan santun kaum muda dalam berkomunikasi di era masyarakat digital mengalami penurunan akibat beberapa faktor yang memengaruhi perilaku komunikasi remaja dalam lingkungan digital. Berikut adalah beberapa penyebab utama dari penurunan etika sopan santun tersebut:
1.Ketergantungan pada Media Sosial
Remaja cenderung tergoda untuk mengunggah konten yang kurang pantas atau tidak sopan demi mendapatkan perhatian dan validasi dari teman-teman mereka di media sosial.
2.Kurangnya Pengawasan Orang Tua dan Pengajar
Keterlibatan orang tua dan pengajar dalam mengawasi dan mendidik remaja tentang etika berkomunikasi di dunia digital seringkali kurang, sehingga remaja cenderung kurang teredukasi mengenai pentingnya sopan santun dalam berkomunikasi.
3.Ketidakpedulian Terhadap Dampak Konten yang Dibagikan
Remaja seringkali kurang memperhatikan dampak konten yang mereka bagikan di media sosial atau platform komunikasi lainnya, sehingga cenderung menyebarkan informasi atau komentar yang kurang pantas atau bahkan menyinggung orang lain.
4.Tingginya Paparan pada Konten Negatif
Paparan remaja pada konten negatif seperti cyberbullying, ujaran kebencian, dan konten agresif lainnya di lingkungan digital dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap norma-norma sopan santun dalam berkomunikasi.
5.Kurangnya Kesadaran Akan Privasi dan Keamanan
Remaja seringkali tidak memahami betapa pentingnya menjaga privasi dan keamanan dalam berkomunikasi digital, yang dapat menyebabkan perilaku kurang sopan dan tidak etis.
Melalui pemahaman mendalam mengenai penyebab penurunan etika sopan santun kaum muda dalam berkomunikasi di era masyarakat digital, kita dapat mencari solusi dan strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan ini.

Dampak Negatif yang Dapat Timbul Jika Generasi Z Tidak Memiliki Etika Sopan Santun yang Baik dalam Berkomunikasi di Era Masyarakat Digital

Jika Generasi Z tidak memiliki etika sopan santun yang baik dalam berkomunikasi di era masyarakat digital, beberapa dampak negatif yang dapat timbul meliputi:

1. Pengurangan Keterampilan Komunikasi yang Efektif:
Kurangnya etika sopan santun dapat mengakibatkan penurunan keterampilan komunikasi yang efektif, baik secara lisan maupun tertulis.
2. Penghinaan dan Pelecehan:
Tersebarnya perilaku tidak sopan dapat membuka peluang untuk penghinaan, pelecehan, atau intimidasi online terhadap individu lain.
3. Kerugian Reputasi dan Citra Diri:
Perilaku kurang sopan dalam berkomunikasi dapat merusak reputasi dan citra diri Generasi Z di mata orang lain, baik secara pribadi maupun profesional.
4. Kesulitan dalam Membangun Hubungan yang Sehat:
Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara sopan dapat menghambat Generasi Z dalam membangun hubungan yang sehat, baik dalam lingkungan pribadi maupun profesional.
5. Dampak Kesehatan Mental:
Paparan terhadap komunikasi yang tidak sopan atau negatif secara terus-menerus dapat berkontribusi pada dampak negatif terhadap kesehatan mental Generasi Z.
6. Konsekuensi Hukum:
Perilaku tidak sopan dalam komunikasi digital dapat berujung pada konsekuensi hukum, terutama terkait dengan cyberbullying atau pencemaran nama baik.

Dengan memahami dampak-dampak negatif ini, penting bagi Generasi Z untuk memprioritaskan pengembangan etika sopan santun dalam berkomunikasi di era masyarakat digital demi kebaikan pribadi dan masyarakat secara luas.

Meningkatkan Etika Sopan Santun Kaum Muda dalam Berkomunikasi di Era Masyarakat Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun