Mohon tunggu...
Zahrah Nabila
Zahrah Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teknik dan Strategi Penerjemahan Puisi oleh: Zahrah Nabila

18 Oktober 2024   18:05 Diperbarui: 3 November 2024   23:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertahankan Gaya dan Imaji
Cobalah untuk tetap membawa imaji (gambaran visual) dan gaya bahasa seperti metafora atau perumpamaan agar keindahan puisi tetap terasa.

  • Utamakan Makna dan Perasaan
    Jika sulit menjaga rima, fokuskan dulu pada makna dan perasaan yang ingin disampaikan, lalu buat penyesuaian rima bila memungkinkan.

  • Revisi dan Baca Ulang
    Baca kembali hasil terjemahan dan revisi agar nuansa dan pesan puisi tetap tersampaikan.

  • C. Bait 5 Puisi Berjudul :Cahaya Dilangit Pagaruyuang" Karya Leni Marlina

    Kami, para milineal dan generasi era digital,
    berdiri dalam kekaguman yang hening,
    mendengar namamu bergema di dedaunan,
    mencium jejakmu yang tercetak di tanah leluhur, Ranah Minangkabau.
    Setiap langkahmu membawa kami lebih dekat,
    menuju cakrawala di mana impian dan kenyataan bertaut,
    di mana harapan menemukan pijakan baru,
    di bawah langit yang tak pernah benar-benar gelap.

    Bundo Raudha,
    ucapan terima kasih takkan pernah cukup,
    untuk mewakili teladan dan ilmu yang engkau berikan,
    untuk setiap motivasi dan kebaikan yang engkau tebarkan,
    untuk setiap mimpi dan inspirasi yang kau nyalakan.
    Engkau adalah cahaya bulan Agustus yang takkan pernah redup di sepanjang tahun.
    Engkau menjadi penunjuk arah dan panutan
    di jalan kami yang masih panjang dan penuh liku dan bebatuan.

    D. The 5th verse of the Poem "Light in the Sky of Pagaruyung" by Leni Marlina

    We, the millennials of the digital age,
    stand in hushed reverence,
    hearing your name reverberate through the leaves,
    kissing the footprints you've left upon our ancestral soil, the Minangkabau realm.
    Each step you take draws us closer
    to the horizon where dreams and reality entwine,
    where hope finds solid ground
    beneath skies that are never truly dark.

    Bundo Raudha,
    words of gratitude will never suffice
    to convey the lessons and wisdom you've imparted,
    for every spark of motivation and kindness you've sown,
    for every dream and inspiration you ignite.
    You are the August moonlight that never wanes throughout the year,
    a guiding lighthouse and luminary
    on our long, winding journey strewn with stones.

    E. Teknik Penerjemahan Puisi 

    Dalam menerjemahkan bait ke-5 dari puisi "Cahaya di Langit Pagaruyung," beberapa teknik penerjemahan yang digunakan adalah:

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Puisi Selengkapnya
      Lihat Puisi Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun