Meskipun tubuh hanya  membutuhkan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi bila kebutuhan ini diabaikan, maka dapat mengganggu metabolisme di dalam tubuh karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kebutuhan tubuh akan vitamin E ini dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan yang mengandung vitamin E, seperti kacang, biji, minyak kelapa sawit, minyak kacang tanah, minyak bunga matahari, minyak jagung, dan berbagai minyak nabati lainnya. Selain itu, vitamin E pun terkandung dalam susu, sayuran seperti bayam dan paprika, serta terkandung pula di dalam alpukat. Kebutuhan tubuh akan vitamin E ini pun dapat dipenuhi dengan mengonsumsi suplemen. Namun, konsumsi suplemen ini harus sesuai anjuran dari dokter, karena kelebihan vitamin E pun dapat berbahaya bagi kesehatan, misalnya seperti timbulnya sakit kepala, kelelahan, mual, gangguan penglihatan, dan gangguan pencernaan, bahkan hingga dapat meningkatkan resiko pendarahan dengan menurunkan kemampuan tubuh untuk melakukan pembekuan darah.
Sehingga, konsumsi vitamin E ini harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, agar tidak memberikan dampak negatif bagi tubuh, karena tujuan kita mengonsumsi vitamin ini agar tubuh kita tetap sehat.
Referensi
https://www.medicalnewstoday.com/articles/321800#takeaway
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Devitasari, R., & Basuki, S. (2022). Peran Vitamin E pada Kulit. Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan, 1(2), 116-126.
Rizvi, S., Raza, S. T., Ahmed, F., Ahmad, A., Abbas, S., & Mahdi, F. (2014). The role of vitamin E in human health and some diseases. Sultan Qaboos University Medical Journal, 14(2), e157.
Winarno, F. G. (1991). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H