Jika saya bertanya-tanya kepada diri saya sendiri tentang, "mengapa konten saya kurang diminati?", ternyata masih ada banyak sekali hal yang harus dibenahi dalam membuat konten.
Konten bukan hanya tentang "buat-publish-attention", namun juga tentang dampak apa yang akan kita berikan kepada social media jika kita membuat konten tersebut. konten yang kurang bermanfaat tentu saja akan menciptakan pola pikir audiens juga kurang ter-asah. Namun sebaliknya, apabila saya membuat konten yang bermanfaat dan memiliki nilai tambah, maka secara tidak langsung saya mengubah mindset audiens saya menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
Menjadi content creator bukan hanya mencari perhatian namun juga akan diberikan perhatian lebih dari masyarakat maupun audiens. Perhatian yang dimaksud ialah, segala sesuatu yang kita buat, pasti akan ada kritik dan saran yang di di dapat.
Memang risiko menjadi content creator dan mendapat perhatian lebih itu tidak mudah. terkadang kita harus menjadi orang lain agar mendapatkan apay ang kita inginkan. Namun, hal itu sebaiknya jangan diwajarkan karena dapat mengganggu aktivitas sehari hari.
Membuat konten tidak harus tentang Pendidikan sekolah, mata kuliah, dan lain lain, namun juga memberikan info yang tidak diberikan di lingkungan bermasyarakat juga termasuk ke dalam konten yang bermanfaat. Berusaha menjadi baik tidak mudah, namun semua orang pasti memiliki sisi baiknya masing masing.
Tunjukkan sisi terbaik dari diri kita, maka hal hal baik juga akan menghampiri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H