Di era digital, masyarakat Indonesia di hadapkan dengan berbagai informasi diberbagai internet, baik itu akurat ataupun tidak. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai maraknya hoaks, terjadinya misinformasi, dan penyalahgunaan informasi yang ada. Maka dari itu, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan sebuah program edukasi literasi digital yang sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital agar pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam penggunaan teknologi komunikasinya dengan bijak dan bertanggung jawab.
      Dalam program edukasi literasi digital ini kominfo menggunakan model komunikasi dua tahap dengan melibatkan inluencer-influencer sebagai pemuka pendapat dalam penyebaran pesan mengenai program tersebut melalui berbagai media sosial seperti instagram, youtube, dan tiktok yang memiliki banyak pengikut. Dengan menggunakan model ini, hasil yang didapatkan kominfo yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi digital. Karena semakin banyak masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai hoaks, misinformasi, dan penyalahgunaan informasi membuat mereka lebih berhat-hati dalam mengkonsumsi informasi yang mereka dapatkan di internet. Model komunikasi dua tahap ini masih relevan dan efektif di era digital, dengan pemilihan influencer yang tepat dan penyampaian informasi menggunakan konten yang menarik meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai berbagai isu penting.
Model Komunikasi Manakah yang Masih Relevan Saat Ini di Indonesia ?
      Dilihat dari dua kasus diatas, dapat kita lihat bahwa kedua model komunikasi tersebut masih relevan pada saat ini di Indonesia walaupun harus melalui beberapa penyesuaian dan pertimbangan. Seperti pada model komunikasi satu tahap akan lebih relevan lagi ketika informasi yang diberikan lebih mudah diakses masyarakat ke berbagai sumber informasi melalui internet dan media sosial, adanya keterlibatan aktif audens dalam mencari dan memilih informasi sesuai yang mereka butuhkan, serta dengan pesan singkat yang disampaikan harus jelas dan juga mudah dipahami. Dalam model komunikasi dua tahap akan lebih relevan ketika informasi yang disampaikan kompleks dan diperkuat dengan penjelasan orang terpercaya, adanya keterlibatan komunitas yang dapat mempengaruhi keputusan individu, serta dengan membangun kepercayaan audiens melalui waktu dan interaksi yang lebih mendalam.
      Maka dari itu, implementasi model komunikasi satu tahap dan dua tahap pada era modern di Indonesia masih relevan tergantung pada tujuan komunikasi, target audiens, dan jenis pesan yang disampaikan. Di era digital ini kedua model komunikasi tersebut saling melengkapi untuk menyampaikan pesan yang akurat dalam penyebaran informasi kepada khalayak luas.
Referensi :
Hamdan, M.Ag IAIN Langsa (2022). Komunikasi Satu Arah dan Dua Arah
Kementerian Komunikasi dan Informatika: Literasi Digital
Katadata: Literasi Digital di Indonesia: Antara Konten Positif dan Tantangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H