Mohon tunggu...
zahra aranda
zahra aranda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Farmasi-Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Sense of Belonging dalam Berorganisasi

25 April 2021   02:32 Diperbarui: 25 April 2021   04:41 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Perkenalkan nama saya Zahra Aranda Rizal dari Fakuktas Farmasi Universitas Hasanuddin. Pada artikel ini saya akan menjelaskan mengenai sense of belonging.

Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa sense of belonging yaitu rasa memiliki. Rasa memiliki itu diartikan sebagai kondisi dimana seseorang merasa dirinya, diinginkan, dihormati, dihargai, dicintai, diterima dan nyaman, menjadi bagian dari anggota didalamnya. Dalam konteks mahasiswa, sense of belonging terhadap fakultas merupakan perasaan yang muncul saat mahasiswa merasa diterima, dianggap, dan terhubung sebagai anggota dari fakultas, melalui keterlibatan dalam kegiatan yang diadakan oleh fakultas serta interaksi positif dengan dosen maupun teman-teman dari fakultas tersebut.

Sense of belonging mempunyai peran sangat penting dalam pembentuk identitas dalam diri serta sebagai motivasi seseorang untuk berpartisipasi dalam kelompoknya.

Sense of belonging menjadi tahap awal seseorang dapat terlibat dalam suatu sistem atau lingkungan sehingga individu merasa dirinya menjadi bagian integral dari sistem atau lingkungan. Ini dapat ditandai dengan kebutuhan berhubungan secara teratur dan adanya persepsi bahwa hubungan interpersonal ini memiliki stabilitas, perhatian yang efektif, dan berkelanjutan. Kegagalan untuk memiliki kebutuhan belongingness dapat menyebabkan perasaan yang terisolasi secara social, adanya keterasingan, dan perasaan kesepian. Dengan demikian, Sense of belonging dapat dilihat sebagai bentuk awal untuk menjalankan suatu keterhubungan social.

Sense of belonging atau rasa memiliki terdiri dari tiga penyusunan utama yang menjadi dasar dari pembentukan Sense of Belonging Instrument yaitu Valued Invorement (dihargai dan keterlibatan), Fit (sesuai), dan Antecedent atau pencetus.

Valued Invorement (dihargai dan keterlibatan) merupakan pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan/dibutuhkan, serta perasaan diterima; Fit (sesuai) yaitu persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada; Antecedent atau pencetus hadirya rasa memiliki. Atecedent terdiri dari Energy for involvement (kekuatan untuk merasakan keterikatan), Potential and desire for meaningful involvement (potensi dan hasrat untuk memaknai keterikatan), Potential for shared or complementary characteristics (potensi untuk berbagi dan melengkapi karakter).

Seseorang yang gagal dalam memenuhi sense of belonging akan merasa sendiri atau dikucilkan, stress, dan memiliki rasa ingin mati. Dalam hal ini stress merupakan kondisi jiwa yang tertekan terhadap subuah situasi yang sangat tidakmenguntungkan untuk pribadi seseorang bisa dalam bentukfisik maupun psikologis, dimana tidak dapat ditemukansebuah kenyamanan dalam bentuk positif maupun negatif.

Gagal dalam memenuhi sense of belonging ini dapat disebabkan karena beberapa factor yaitu

Penyesuaian diri seseorang berpengaruh pada sense of belonging dimana seseorang yang tidak mampu menyeseuaikan diri akan sulit menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, mengalami ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tidak tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya, penerimaan orang sekitar terhadap dirinya, dan tidak menemui seseorang yang menjadi panutan. Mahasiswa harus dapat menyesuaikan diri dengan baik agar tidak merasa kesulitan untuk bergabung dalam suatu kelompok pertemanan baru. Siswa yang kesulitan beradaptasi cenderung memiliki sense of belonging yang rendah. Di sisi lain, sense belonging juga dapat menjadi faktor yang membantu siswa beradaptasi dengan dirinya sendiri.

Penerimaan orang sekitar terhadap diri seseorang juga berpengaruh terhadap sense of belonging. Penerimaan orang lain merupakan dasar seseorang untuk mencapai interaksi yang lebih baik dan lebih nyaman, namun jika seseorang meremehkan kehidupan orang lain maka seseorang akan mengembangkan rasa ketidakpercayaan diri. Mahasiswa yang merasa dirinya diterima dan didukung oleh anggota kampus cenderung memiliki tingkat sense of belonging yang tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa yang merasa kurang diterima dan didukung oleh anggota kampus.

Dukungan dari seseorang atau seseorang yang membantunya dalam problem solving juga dapat mempengaruhi sense of belonging. Seseorang yang memiliki hambatan atau masalah dalam hidupnya cenderung mencari orang lain untuk membantu menyelesaikan masalahnya, tetapi jika seseorang tidak dapat menemukan orang yang dapat dipercaya untuk menyelesaikan masalah tersebut, ia akan membuat dirinya tertutup dari orang lain dan tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ini juga akan mempengaruhi psikologi pribadi.

Faktor angkatan atau tahun berkuliah mahasiswa dapat mempengaruhi tingkat sense of belonging mereka terhadap fakultas. Pada tahun pertama (angkatan baru), mahasiswa sedang melalui masa transisi, sehingga mereka masih memiliki tingkat sense of belonging yang lebih rendah daripada mahasiswa tahun kedua. Selain itu ada juga factor etnik, dimana mahasiswa yang berasal dari kelompok etnis minoritas cenderung memiliki tingkat sense of belonging yang lebih rendah daripada mahasiswa yang berasala dari kelompok etnis mayoritas.

Terakhir yaitu faktor non-akademik. Mahasiswa yang mengikuti banyak kegiatan non-akademik di kampusnya cenderung memiliki tingkat sense of belonging yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang jarang mengikuti kegiatan non-akademik di kampusnya. Selain itu mahasiswa yang merasa menjadi bagian dari suatu komunitas dan merasa ide idenya diterima akan memiliki tingkat sense of belonging yang tinggi.

Salah satu contoh kegiatan non-akademik untuk mahasiswa yaitu ikut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dengan adanya UKM seseorang bisa mengembangkan minat dan bakat sesuai kemampuan dan bidang yang ditekuni. Aktif dalam kepanitiaan dan berbagai acara, dengan hal ini seseorang bisa belajar bagaimana cara mengadakan dan membuat konsep acara yang menarik. Kemudian, dengan mengikuti kepanitiaan seseorang juga belajar bagaimana kepemimpinan yang baik, organisasi, hingga menambah jaringan di luar kampus. Tentu ini sangat berguna dalam membangun karir di kemudian hari.

Aktif mengikuti lomba juga kegiatan non-akademik yang bias dilakukan dikampus, dengan mengikuti lomba seseorang berarti mengasah kemampuan. Berperan dalam kegiatan volunteer juga.

Volunteer merupakan kegiatan yang dilakukan penuh kesukarelaan untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan seperti kegiatan penanggulangan bencana, kegiatan amal, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan lingkungan. Dengan menjadi seorang volunteer seseorang akan diasah untuk menjadi sosok yang peka dan lebih tanggap dalam menghadapi permasalahan di lingkungan sekitar. Kepekaan dan jiwa sosial ini sangat dibutuhkan nantinya ketika seseorang sudah hidup di tengah-tengah masyarakat di manapun kamu berada.

Kegiatan non-akademik tersebut bisa didapatkan dengan mudah bila masuk dalam organisasi, berbicara tentang organisasi, organisasi merupakan sekumpulan dua atau lebih orang yang berada di dalam satu wadah yang sama dan memiliki satu tujuan. Tujuan organisasi akan dicapai bersama dengan anggota dari organisasi tersebut melalui kerjasama dari pihak yang terkait.

Dalam organisasi dapat ditemukan berbagai ilmu. Ilmu yang dapat ditemukan disini adalah ilmu yang tidak bisa didapatkan ditempat umum. Setiap organisasi tentunya mempunyai susunan atau struktur yang dimana jabatan tertinggi yaitu ketua organisasi. Kemudian akan diikuti dengan wakil, sekretaris, bendahara, dan berbagai bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan dari organisasi tersebut.

Setiap organisasi selalu memiliki sistem yang berbeda-beda Ketika seseorang masuk untuk pertama kalinya, seseorang akan dipaksa untuk beradaptasi. Ketika proses beradaptasi ini berjalan. Rasa memiliki terhadap organisasi pun mulai tumbuh.

Dalam organisasi juga dikenal istilah "sense of belonging" dimana rasa kepemilikan ini merupakan rasa yang dimiliki oleh setiap individu dalam organisasi tersebut yang ditunjukkan dalam bentuk tindakan yang akan membuat seseorang yang ada dalam organisasi tersebut akan merasa aman, nyaman dan akan mengetahui arah yang akan dilaluinya.

Tumbuhnya sense of belonging tidak dapat berdiri sendiri. Organisasi juga memiliki peran dalam menumbuhkan sense of belonging seseorang, sehingga ia akan merasa menjadi bagian dalam organisasi tersebut. Kemudian ia akan melihat lingkungan dan kondisi sekitar dan mencari cara untuk beradaptasi agar bisa diterima. Seseorang yang dihargai usahanya akan menimbulkan rasa empati pada organisasi dan orang yang ada dalam organisasi tersebut. Sehingga terbentuklah sense of belonging dalam dirinya.

Rasa memiliki akan tumbuh dengan sendirinya seiring dengan proses adaptasi individu itu sendiri. Oleh karena itu organisasi harus siap dalam mewadahi hal tersebut. Sense of belonging akan tumbuh dalam organisasi jika setiap orang dalam organisasi tersebut dapat membentuk relasi atau komunikasi dan hubungan yang baik antar sesama anggota organisasi. Rasa sense of belonging pada anggota akan memberi dampak positif pada kehidupan organisasi, ia dijadikan sebagai motor untuk kreativitas dan profesionalitas kerja anggota organisasi. Karena rasa memiliki akan menumbuhkan etos kerja yang tinggi, profesional dan optimal.

Beberapa orang mewujudkan sense of belonging dalam bentuk inisiatif, keberanian mengambil tanggung jawab dan risiko, serta keinginan untuk berbagi. Dengan Sense of belonging seorang anggota akan senantiasa memberikan yang terbaik untuk organisasi. Rasa memiliki merupakan ekspresi jiwa yang penting dalam kehidupan seseorang. Rasa memiliki juga akan memiliki dampak yang nyata terlihat dalam perilaku seseorang. Seseorang yang memiliki sense of belonging akan bertindak peduli, terikat, memiliki empati, termotivasi bahkan mampu memberdayakan dirinya sendiri.

Organisasi secara fisik mungkin dianggap tak bernyawa, tetapi sebenarnya di dalamnya ada nyawa, ada pemimpin, visi-misi, dan anggota-anggota. Sama halnya seperti sebuah rumah tangga, bukan hanya Sebagian anggota yang memiliki sense of belonging tetapi semua harus memili rasa itu yaitu rasa saling memiliki

Pemimpin merupakan orang yang paling memiliki peran paling besar dalam menumbuhkan rasa (sense) anggotanya.  Pemimpin harus berusaha menumbuhkan sense of belonging dengan jalan mempertajam visi-misi dan nilai-nilai di organisasi tersebut. Yang dimana visi-misi dan nilai-nilai itu harus dikomunikasikan hingga semua orang di organisasi tersebut mengetahuinya. Tetapi bukan hanya pemimpin yang memiliki peran.

Anggota dalam organisasi tersebut juga memiliki peran dimana anggota harus senantiasa bekerja dengan ikhlas dan profesional yang memberikan semua hal yang terbaik dalam memajukan organisasinya.  Hubungan antar individu maupun akan kelompok akan sangat bermanfaat dalam pengembangan organisasi yang lebih baik ditambah dengan sense of belonging yang kuat akan semakin memperkokoh jalannya organisasi yang baik dan mengarahkan orang lain diluar anggota dalam organisasinya kearah yang lebih baik dan memotivasinya sehingga dapat menjadi individu yang dapat bermanfaat bagi orang ataupun kelompok yang lain.

Sense of belonging ini sangat penting untuk suatu organisasi. Begitupun sebaliknya, organisasi juga harus mampu menjadi wadah untuk membangun sense of belonging. Masing-masing individu dari organisasi harus punya sense of belonging yang kuat. Semua anggota yang merupakan bagian dari organisasi tersebut harus memiliki sense of belonging. Rasa yang mendalam untuk sama-sama bergerak dan berjuang dalam mencapai visi misi dari organisasi tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun