2. Mandiri
Orang yang merdeka belajar selalu yakin bahwa dirinya memiliki kendali di dalam hidupnya sehingga tidak pernah menyalahkan orang lain. Menumbuhkan orang-orang yang mandiri menjadi sesuatu yang sulit, kenapa?, karena sedari kecil kita diajarkan jika jatuh maka yang disalahkan adalah benda-benda disekitar kita entah itu kursi, meja atau apapun. Dari kecil kita diajarkan untuk tidak bertanggung jawab pada perilaku kita sendiri, sehingga mudah sekali dalam proses belajar dari bangku sekolah hingga di tempat kerja kita kemudian merasa tidak memiliki kendali terhadap prosesnya, sehingga jika terjadi seseuatu yang tidak diinginkan kita cenderung menyalahkan sesuatu yang eksternal di luar kita.
3. Refleksi
Orang yang merdeka belajar selalu orang yang reflective, bisa bercermin melihat apa kelebihan, kekurangan, dan tantangan diri sendiri. Untuk bercermin kita perlu berani sehingga memandang kritik itu dia akan menilai sebagai bantuan, dukungan karena untuk mendapat cerminan yang utuh kita buttuh kolaborasi dengan orang lain.
Ada sebuah filosofi dari Najelaa Shihab, seorang penggiat pendidikan, bahwa kita semua murid dan kita semua guru, yang harus terus banyak belajar dan menyebar luaskan ilmu itu kepada yang lain. Ada 83 juta anak-anak Indonesia yang sekarang masih berjuang dengan proses belajar yang merdeka. Kita semua bisa mabil peran dan harus ambil peran karena Indonesia 30 tahun kedepan proses perkembangannya sudah terjadi dari sekarang, setiap hari, mulai dari di ruang kelas hingga ruang keluarga.
Referensi
Iskandar. (2022). Statistik Pendidikan. Media Akademi, February
SopiansyahD., MasrurohS., ZaqiahQ., & ErihadianaM. (2021). Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4(1), 34-41. https://doi.org/10.47467/reslaj.v4i1.458.
Syafi'i, F. F. (2021). Merdeka belajar: sekolah penggerak. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR "Merdeka Belajar Dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0," November, 46--47.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H