Abdullah bin Abbas menjelaskan bahwa ayat ini merujuk pada kaum musyrik Quraisy yang melarang Rasulullah beribadah di Masjid Agung.
4. Karya Klasik
Pada masa klasik muncul berbagai karya ulama yang menjadi rujukan utama dalam kajian ilmiah Al-Qur'an, seperti:
Al-Burhan fi Ulum al-Qur'an karya Al-Zarkasyi .
Al-Itqan fi Ulum al-Qur'an karya Imam As-Suyuthi.
Tafsir at-Thabari karya Imam Ath-Thabari.
Sumber pengetahuan tentang Al-Quran dari sudut pandang modern
Di era modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dalam cara pendekatan ilmiah terhadap Al-Quran. Selain mengacu pada sumber-sumber klasik, para cendekiawan Muslim modern telah mengembangkan metode baru dalam memahami Al-Qur'an.
1. Kajian Tematik (Tafsir Maudhuâi)
Salah satu metode modern yang banyak digunakan adalah tafsir tematik, yaitu kajian ayat-ayat Alquran menurut tema tertentu. Misalnya kajian lingkungan hidup, ekonomi Islam atau isu gender. Pendekatan ini didasarkan pada ayat:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌۭ وَرَحْمَةٌۭ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًۭا