Mohon tunggu...
Zahra Vee
Zahra Vee Mohon Tunggu... -

Nasib kita ialah akibat, tidak semata menunjuk pada takdir. Karena kita adalah sebab. Blog pribadi: bilikzahra.WordPress.com zahra2508.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mitos-mitos Jawa

6 Maret 2016   18:15 Diperbarui: 6 Maret 2016   18:29 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

        Dan bisa juga tidak. Setiap kita—manusia, yang terlahir di dunia sudah membawa catatan masing-masing; tentang jodoh, rezeki, atau bahkan kematian. Jodoh adalah sesuatu yang teramat-amat misteri. Orang sepintar apapun ilmunya, takkan dapat menebak tentang siapa yang akan menjadi jodoh untuk siapa. 

        Dan begitulah. Jika memang kebetulan seseorang yang didahului menikah oleh adiknya, kemudian lama, lama, dan lama sekali tidak juga bertemu jodohnya. Bisa jadi, karena Tuhan masih ingin membuatnya sendiri. Atau memang belum waktunya untuk menikah. 

        Jujur, saya sebagai anak tertua yang memiliki adik seumuran agak sedikit risau tentang mitos tersebut. Tidak mungkin dong, saya sebagai kakak harus menolak atau tidak mengizinkan adik saya jika dia sudah siap untuk menikah—menghindari zina? Otomatis saya juga harus memberikan restu untuk kebahagiaannya. Lalu bagaimana jika setelah itu, saya jadi berlama-lama jomblo?

         Namun di balik mitos-mitos Jawa itu—terlebih jodoh, saya lebih percaya. Bahwa tiap kita—manusia sudah memiliki pasangan masing-masing yang—bagi perempuan, ialah pemilik tulang rusuknya. Di mana tulang rusuk tersebut tidak akan pernah salah atau tertukar dengan pemilik tulang rusuk lainnya.

         Dan Kami menciptakan kalian berpasang-pasangan.(QS. An-Naba’ [78] : 8)

         Tentang jodoh, Wallahu Alam.

 

Nah, masih percaya mitos?

 

#Vee, 6 Maret 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun