Dan bisa juga tidak. Setiap kita—manusia, yang terlahir di dunia sudah membawa catatan masing-masing; tentang jodoh, rezeki, atau bahkan kematian. Jodoh adalah sesuatu yang teramat-amat misteri. Orang sepintar apapun ilmunya, takkan dapat menebak tentang siapa yang akan menjadi jodoh untuk siapa.Â
    Dan begitulah. Jika memang kebetulan seseorang yang didahului menikah oleh adiknya, kemudian lama, lama, dan lama sekali tidak juga bertemu jodohnya. Bisa jadi, karena Tuhan masih ingin membuatnya sendiri. Atau memang belum waktunya untuk menikah.Â
    Jujur, saya sebagai anak tertua yang memiliki adik seumuran agak sedikit risau tentang mitos tersebut. Tidak mungkin dong, saya sebagai kakak harus menolak atau tidak mengizinkan adik saya jika dia sudah siap untuk menikah—menghindari zina? Otomatis saya juga harus memberikan restu untuk kebahagiaannya. Lalu bagaimana jika setelah itu, saya jadi berlama-lama jomblo?
     Namun di balik mitos-mitos Jawa itu—terlebih jodoh, saya lebih percaya. Bahwa tiap kita—manusia sudah memiliki pasangan masing-masing yang—bagi perempuan, ialah pemilik tulang rusuknya. Di mana tulang rusuk tersebut tidak akan pernah salah atau tertukar dengan pemilik tulang rusuk lainnya.
     Dan Kami menciptakan kalian berpasang-pasangan.(QS. An-Naba’ [78] : 8)
     Tentang jodoh, Wallahu Alam.
Â
Nah, masih percaya mitos?
Â
#Vee, 6 Maret 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H