Mohon tunggu...
Zahra Wardah
Zahra Wardah Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga yang hobi menulis

Selain menulis dan ngeblog (coretanzahrawardahblogspot.com), Zahra Wardah juga menekuni di dunia Layouter, Youtuber: Cerita Keren. Silakan singgah. Semoga harimu menyenangkan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Wanita Malam dari Desa (Bab 11)

23 Desember 2023   10:54 Diperbarui: 23 Desember 2023   11:59 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tanpa ada jawaban dari Pak Tohir aku segera membuka sendiri mobil itu. Untungnya Pak Tohir langsung membukakan pintu, jadi aku segera masuk.


"Ayok, Pak, cepat jalan. Saya sedang dikejar orang. Cepat, Pak!" Pak Tohir pun mengikutiku. Tampak jelas di wajahnya keheranan. Setelah jalan, aku baru bisa bernapas lega.


"Siapa yang mengejarmu, Yati?" tanya Pak Tohir.


"Mas Tresno, Pak. Dia mau memperkosaku."


"Dasar Tresno si tukang cabul. Sudah beberapa cewek yang menjadi korbannya itu. Dulu sudah ada yang laporin dia ke RT sini karena suka menowel pantatnya cewek-cewek langganannya. Ternyata kini penyakitnya semakin parah. Kamu hati-hati saja, Yati. Padahal baru saja kena musibah kebakaran. Dasar! Nanti saya laporkan ke RT lagi tu orang biar kapok." Pak Tohir mengemudi sambil berang sendiri. Kemudinya sampai beberapa kali dipukulnya.


Aku tak menyangka, ternyata perlakuan Mas Tresno begitu selama ini. Untung saja aku jumpa dengan Pak Tohir, jadi bisa lolos darinya. Aku yakin sedikit banyak informasi tentang Mas Tresno barusan dari Pak Tohir adalah benar. Sebab, Pak Tohir sudah lama menjadi tetangga Mas Tresno. Aku saja yang tertipu oleh kebaikan-kebaikan Mas Tresno.


***


Pagi ini aku harus hati-hati melewati rumah Mas Tresno. Trauma. Seperti biasa aku ke rumah sakit menggunakan ojek online. Tak ada jalan lagi selain harus melewati rumah Mas Tresno untuk sampai ke rumah sakit. Akan tetapi, saat melewati rumahnya pemandangan tak biasanya di depan rumah itu. Mas Tresno tampak dipaksa keluar rumah oleh warga sekitar. Aku hanya bisa menyaksikannya sekilas dari motor. Mungkin, laporan dari Pak Tohir sudah sampai ke Pak RT sampai-sampai warga juga harus turun tangan mengusir dia dari daerah ini. Kali ini aku bisa bernapas lega.


Di tengah perjalanan ke rumah sakit, ponselku bergetar terus menerus. Awalnya aku abaikan. Akhirnya, aku meminta abang ojeknya untuk berhenti sebentar untuk mengangkat telepon. Di layar ponselku tertera nama Mas Tejo.


"Assalamualaikum. Halo, ada apa, Mas?"


"Waalaikumussalam. Aisyah, Yati." Suara Mas Tejo kali ini aneh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun