Mohon tunggu...
Zahnun Zahrani Nurmahfudi
Zahnun Zahrani Nurmahfudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPNVJT jurusan Hubungan Internasional Semester 1

Saya suka menari

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ramalan Kiamat Suku Maya: Kaitannya dengan Falibilisme

25 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 25 Oktober 2022   09:47 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ramalan Kiamat Suku Maya dan Kaitannya dengan Falibilisme

Dunia telah diciptakan dengan segala kelebihan dan kekurangannya dalam menampung manusia sebagai penghasil budaya, tumbuhan sebagai sumber oksigen dan hewan sebagai makhluk hidup yang berjuang untuk bertahan hidup. Tapi pernahkah dari kita berpikir tentang kapan dan bagaimana dunia yang kompleks ini akan berakhir? Sampai saat ini pun pertanyaan tersebut masih terus dipertanyakan oleh khalayak ramai karena tidak adanya kepastian akan kapan dunia ini berakhir. Munculnya pemikiran tentang berakhirnya dunia  dalam  waktu yang tidak diketahui oleh siapapun adalah hal yang masuk akal terlintas di akal manusia karena pada dasarnya semua makhluk hidup akan tiada dan manusia sebagai makhluk hidup yang dikaruniai akal dan pikiran pastinya sudah mantafsirkan tanda-tanda berakhirnya dunia melalui apa yang sudah mereka ketahui menurut kepercayaan masing-masing, salah satunya suku maya.

Suku maya dapat dikatakan sebagai ahli dalam bidang astronomi, astrologi, trigonometri dan arsitektur. Namun, hal sangat luar biasa yang dapat dilakukan oleh suku maya adalah memetakan bintang dan planet dalam bentuk matematika kalender. Mereka meneliti dan menelaah khusus Venus dalam fase bulan, gerhana serta siklus panjang luar biasa yang hanya terjadi pada tanggal 15 Maret setiap tahunnya karena Pleiades naik untuk yang pertama kalinya di atas langit. Jika Pleaides ditunggu 72 tahun, hari kebangkitan Pleaides akan maju satu hari lebih awal, sistem ini berlaku sampai 72 berikutnya sampai disaat sudah menunggu selama 26.000 tahun, maka Pleaides akan kembali ke tempat yang sama.

Suku maya juga percaya bahwa siklus tersebut dapat digunakan dalam memprediksi peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Salah satu perhitungan siklus kalender ini adalah hitungan panjang yang dilakukan suku Maya berlangsung selama 5.125 tahun dan akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perhitungan kalender yang telah dilakukan membuat suku maya percaya bahwa hal ini adalah jalan terlahir nya kembali alam semesta serta bumi, matahari dan jalan lahir semuanya akan berada dalam posisi yang sejajar sempurna setiap 26.000 sekali (Eberl, 2012). Berdasarkan teologi Maya yang menyebutkan bahwa dunia tercipta 5.125 tahun yang lalu dan saat itu kalender suku Maya tertulis dengan angka 13.0.0.0.0 yang jika ditulis untuk lebih mudah dipahami yaitu 11 Agustus, 3114 BC (Before Century) serta tepat pada 21 Desember 2012 penulisan kalender Maya tepat menunjukkan hal yang sama yaitu 13.0.0.0.0 dimana tepat pada hari itu juga kalender Suku Maya berhenti  (Phillips, 2012). Maka dari itu banyak yang mempercayai jika kalender maya tersebut menunjukkan ramalan berakhirnya dunia, padahal tidak. Justru Suku Maya akan berpikiran jika tanggal 21 Desember 2012 adalah hari yang penting karena mereka mempercayai jika tuhannya yang menciptakan  dunia 5125 tahun yang lalu akan kembali ke dunia. 

Jika ditinjau dari sistem prediksi astronomi yang dilakukan Suku Maya, mereka melakukan pemahaman yang didasarkan oleh pengamatan seksama akan langit namun tetap dipahami sesuai dengan kepercayaan yang dianut mereka untuk mengatur pemahaman tentang bagaimana alam semesta bekerja dan di dalam pemahaman tersebut dapat diartikan bahwa waktu bukan sebuah linier, melainkan sebuah siklus. Oleh karena itu tidak ada dalam ilmu evolusi dan pembentukan alam manusia Suku Maya yang menunjukkan akhir dari dunia (Mark, 2012).

Pernakah kalian menyaksikan film yang rilis di tahun 2009 dengan judul "2012"? Film yang disutradarai sekaligus ditulis oleh Roland Emmerich dengan bantuan Harald Kloser serta dibintangi oleh beberapa aktor ternama seperti John Cusack, Chiwetel Ejiofor, Amanda Peet, Oliver Platt, Thandiwe Newton, Danny Glover dan Woody Harrelson merupakan film yang didasari oleh fenomena yang akan terjadi di tahun 2012, sesuai ramalan suku maya yang mengatakan bahwa tahun 2012 menjadi waktu terakhir dan akan mulai kembali. Gambaran hari akhir atau "Kiamat" yang ditampilkan di film 2012 yaitu berupa gejala ringan bencana alam seperti retaknya tanah, kebakaran hutan dan kebocoran gas lalu disusul dengan terjadinya beberapa gempa bumi, munculnya aktivitas vulkanik yang menyebabkan erupsi gunung berapi, tsunami dengan skala besar dan yang terakhir yaitu banjir bandang di seluruh dunia. bahkan untuk mempromosikan film 2012, penerbit menciptakan sebuah situs web palsu bernama "The Institute for Human Continuity" yang berisi tentang penjelasan -- penjelasan yang terdengar sangat ilmiah tentang akhir dunia di masa akan datang dan web tersebut mendorong publik untuk mengikuti sebuah lotre agar diselamatkan sebelum akhir dunia terjadi (Puente, 2009). Tentunya di samping dari kemunculan film ini sebagai film sukses yang menjadi phenomenal dari aspek penilaian pefilm-an, film ini membuat publik merasa cemas, takut, dan menumbuhkan rasa percaya akan kepastian bahwa datangnya hari kiamat jatuh di tahun 2012 dan ditambah dengan adanya prediksi tentang matahari yang meledak sampai menimbulkan semburan panas, pembalikan medan magnet serta planet-planet yang saling bertabrakan oleh beberapa penulis buku semakin memperparah kepanikan publik pada saat itu.  Namun sayangnya beberapa pihak seperti penjual buku dan pembuat film yang memanfaatkan fenomena ramalan suku maya akan tahun 2012 sebagai mesin penghasil uang berjalan sampai ada istilah yang menyebutkan bahwa bisnis kiamat 2012 sedang booming.

John Major ialah salah satu penulis yang mengangkat ramalan suku maya ke dalam bukunya dan salah satu penyebab kemunculan persepsi publik tentang kebenaran akan terjadinya hari kiamat. Melalui bukunya yang terbit pada tahun 1998 dan berjudul "Maya Cosmogenesis 2012: The True Meaning of the Maya Calendar End-Date", John memaparkan dan meyakini bahwa akan ada penggabungan titik balik matahari dengan galaksi bima sakti di tahun 2012 karena adanya titik balik matahari yang semestinya membagi tahun menjadi 4 bagian namun ada suatu siklus persepsi yang hanya terjadi dalam 6.450 sekali dan hal ini sesuai dengan ramalan akhir kalender suku Maya yang akan berakhir pada 21 Desember 2021 (Jenkins, 1998). Buku Maya Cosmogenesis mendapat respon yang baik dan laku kears di publik sehingga membuat John Major  menulis dan melakukan publikasi di tahun 2006 atas buku yang berjudul 2012: The Return of Quetzalcoati yang terjual ribuan salinan per bulan menjadi populer dalam menarik khalayak luas untuk menulis hal-hal yang berkaitan dan relevan dengan ramalan tentang tahun 2012. Adanya fenomena budaya dalam penulisan buku atau koran yang mengandung beberapa presepsi tentang ramalan terjadinya hari akhir yang dilakukan oleh suku Maya membuat publik ikut menyakini bahwa akhir dunia yang sebenarnya adalah tepat pada tanggal 21 Desember terus tumbuh dan menimbulkan perasaan jika fenomena ini dapat menghasilkan uang dengan mempublikasi lebih banyak buku serta membuat film - film yang mengangkat ramalan akan tahun 2012 seperti film yang berjudul "2012".

Selain adanya fenomena film dan buku yang menyangkut tentang ramalan Suku Maya dan membuat mumculnya kepanikan publik, sebenarnya ada sebuah situs arkeologi yang tidak jelas darimana sumbernya menyebutkan bahwa sekitar tahun 1960 di wilayah Meksiko Selatan terdapat sebuah lempengan batu atau prasasti yang memiliki penampakan tulisan tepat tertulis tahun 2012. Lempengan batu yang tulisannya hampir semua tidak terbaca ini didefinisikan sebagai gambaran sesuatu yang harusnya akan terjadi tepat pada tahun 2012 kemudian dikaitkan dengan dewa Maya misterius dikenal sebagai Bolon Yokte yang berhubungan dengan konsep peperangan dan penciptaan dikatakan akan turun dari langit (Handwerk, 2010). Hal ini pasti akan menimbulkan persepsi negatif dari publik yang membaca karena akan memunculkan kekhawatiran akan keberlangsungan di masa depan.

Para peneliti yang menganalisis tentang kalender Suku Maya menemukan bahwa analisis baru dari kalender Maya paling awal yang tidak diketahui serta ditemukan di situs arkeologi Maya Xultun tidak menunjukan petunjuk jika akhir dunia sudah dekat. Tulisan yang ditafsirkan ditulis oleh juru tulis kota untuk menyimpan catatan serta menulis perhitungan di dinding dalam usahanya untuk menemukan keharmonisan yang berlangsung antara peristiwa langit dan ritual suci melalui betuk kalender dalam Kodeks Maya dan dicatat di dalam beberapa buku berbahan kertas kulit kayu dari tahun 1300 sampai 1521. Seorang arkeolog menginterpretasi bahwa penemuan ini adalah kalender matahari yang merupakan bentuk upaya  juru tulis untuk memecahkan masalah matematika yang sangat panjang, kalender matahari tersebut dapat dijabarkan seperti: 365 hari, silus Veneus 584 hari, dan siklus Mars 780 hari (No hint of world's end in oldest Mayan calendar, 2012). Hal ini akan terus berlanjut dan Suku Maya kuno telah meramalkan jika dunia akan terus berlanjut sampai beribu-ribu tahun mendatang dan tidak akan ada yang berubah. Di dalam isi kalender maya juga tidak ada unsur-unsur atau tanda-tanda dari berakhirnya kalender Maya diikuti dengan berakhirnya kehidupan dunia.

Teori falibilisme jika ditinjau dari pengertiannya adalah sebuah teori yang menegaskan bahwa ilmu kebenaran tidak pernah mutlak melainkan ilmu kebenaran selalu berkembang, berubah-ubah dan belum tentu benar. Objek falibilisme dinyatakan sebagai objek yang mutlak, nyata atau benar jika lepas dari pikiran manusia, nyata secara fisik dan realitas yang menjadi perhatian banyak ilmuwan atau memiliki dimensi sosial. Kaitan falibilisme dengan adanya pemahaman kiamat pada tanggal 21 Desember yaitu adanya kaitan dengan objek ilmu yang selalu mengalami perkembangan akan fakta yang digali oleh para peneliti atau ilmuwan. 

Ketika adanya pemahaman akan kebenaran yang diyakini publik akibat dari keberadaan para penafsir abal-abal yang menyebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012, para peneliti terus melalukan penelitian akan objek tersebut dan menemukan hasil dimana dunia tidak akan berakhir pada tahun 2012 namun dunia akan baik-baik saja dalam beribu-ribu tahun kedepan. 

Penelitian yang terus dikembangkan juga menegaskan jika yang tertulis di kalender Suku Maya tidak ada unsur dalam menyebutkan akhir dunia atau gejala-gejala dari berakhirnya dunia melainkan isi dari kalender Suku Maya tersebut berisi tentang berakhirnya penanggalan Suku Maya dan tidak diikuti oleh berakhirnya kehidupan dunia. Objek kebenaran yang dipercayai oleh publik tidak berdasar pada bukti nyata atau ilmiah yang telah diteliti oleh para peneliti. 

Para peneliti dalam penelitiannya juga mengatakan jika tidak akan ada fenomena-fenomena negatif dalam galaksi Bima Sakti yang akan mengakibatkan hancur nya dunia (Administrator, 2017). Intinya fenomena hari akhir dengan ramalan Suku Maya yang menjadi populer serta dipercayai akan kebenarannya belum tentu benar karena pada dasarnya semua itu hanya pernyataan yang tidak didasari oleh kenyataan asli.

Referensi:

Administrator, N. C. (2017). Beyond 2012: Why the World Didn't End. NASA TV.

Eberl, D. N. (2012). What exactly does the Mayan Calendar predict? Polity.

Handwerk, B. (2010). 2012 Prophecies Sparking Real Fears, Suicide Warnings. huffpost.

Jenkins, J. M. (1998). Maya Cosmogenesis 2012: The True Meaning of the Maya Calendar End-Date. Inner Traditions/Bear.

Mark, J. J. (2012). The Maya Calendar and the End of the World: Why the one does not substantiate the other. World History Encyclopedia.

(2012). No hint of world's end in oldest Mayan calendar. News.

Phillips, D. T. (2012). Why the World Didn't End Yesterday. Science@NASA.

Puente, M. (2009). Oh, Maya! Is 2012 the end? Film boosts doomsday frenzy. USA TODAY.

Disusun oleh :

1. Zahnun Zahrani Nurmahfudi (22044010002)

2. Jullya Resti Setiyani (22044010012)

3. Theresia Nelvina Putri (22044010015)

4. Laras Ayu Sekar Arum (22044010026)

5. Helena Eka Putri (22044010045)

6. Chelsi Okmelita (22044010020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun