Kantong plastik diperoleh dari kegiatan sehari-hari. Kain sisa potong pun dapat dengan mudah mereka peroleh di penjahit yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka. Dengan memanfaatkan kedua material tersebut, korban dapat menjalankan bisnis tanpa membutuhkan terlalu banyak modal. Bisnis ini juga mendorong mereka untuk turut serta menjaga lingkungan.
Di era perkembangan teknologi yang begitu pesat, penting juga untuk mengajarkan mereka pemasaran melalui media digital. Digital marketing merupakan bentuk pemasaran yang berbasis internet. Pelatihan digital marketing membantu mereka membuka peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Mungkin saja produk yang mereka jual dapat menjangkau konsumen di luar kota dan luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, N., & Junaidi, A. (2017). Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap Kehidupanekonomi Perempuan Korban Studi pada Kelompok Dampingan Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah'Aisyiyah Jawa Tengah. Jurnal Serambi Hukum, 10(2), 91-107. https://repository.uniba.ac.id/id/eprint/490
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (n.d). Simfoni-PPA. https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan
Rokamah. (2018). Interaksi Sosial Dan Faktor Coping Kebangkitan Ekonomi Perempuan Pasca Perceraian. El Barka: Journal of Islamic Economics and Business, 1(1), 104-128. https://doi.org/10.21154/elbarka.v1i1.1454
Sulastri, K. (2019). Pelatihan Wirausaha dan Digital Marketing Bagi Perempuan Korban Kekerasan di Kota Singkawang. In SNPMas: Seminar Nasional Pengabdian pada Masyarakat (pp. 125-132).