------
Mercedez hitam milik Panji, sampai di pusat perbelanjaan terkemuka di Jakarta, tempat gerai kopi yang dimaksud. Ketiganya turun bersamaan, Panji mencari petugas Valet Parking, Rina dan Siska meninggalkan Panji, memilih untuk langsung menuju gerai kopi. Setelah urusan Panji dan petugas Valet Parking selesai, Panji buru-buru mengejar Rina dan Siska, merangkul tengkuk Rina dan Siska. Rina langsung melepas rangkulan Panji, diikuti Siska yang awalnya tersenyum menatap Panji dan memegang jari-jarinya. Gerai kopi terlihat dari kejauhan, Rina mempercepat langkahnya diikuti Panji yang buru-buru mencium pipi kiri Siska—menggodanya. Siska ikut mempercepat langkahnya, menutup mulutnya—menahan tawa.
“Hai Rina,” sambut Fina, melambaikan tangan.
“Fina!! long time no see,” balas Rina, memeluk Fina.
“Rina!! Kangen aku sama kamu… Loh, ada Siska juga?” Fina menatap Siska, sahabat satu kelas masa SMAnya.
“Eh, Fina? Sekarang kerja disini?” Tanya Siska, memeluk sahabat masa SMAnya, terlihat seperti dua orang yang suda sangat lama tidak bertemu.
“Baru sebulan kok,” Senyum Fina.
“Kamu kok nggak kasih tahu aku kalau mau ketemu Fina,” Tanya Siska pada Rina.
“Surprise!!” Jawab Rina girang.
“Eh iya, ini… Kenalin pacar ak… Pacarnya Rina!” Kata Siska, tersenyum pahit.
“Panji,” Ucap Panji, menyalami Fina.