Mohon tunggu...
Zahhir Anwari
Zahhir Anwari Mohon Tunggu... Guru - Pengetahuan adalah senjata terkuat dalam memerangi kebodohan

hanya orang yang biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelisik Semangat Pembelajar di Era Merdeka Belajar

21 Mei 2024   09:32 Diperbarui: 21 Mei 2024   09:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembaca dari generasi 90 an ke bawah barangkali pernah mendengar istilah "jika nilai ulangan / ujianmu rendah, maka nanti bisa tidak naik kelas atau tidak lulus sekolah". 

Kalimat tersebut selalu melekat dalam ingatan penulis ketika akan memasuki ulangan menjelang kenaikan kelas atau ujian sekolah. Karena itu, banyak siswa yang giat belajar karena takut tidak naik kelas atau tidak lulus ujian.

Kalau jaman waktu sekolah dulu kalau sudah waktu ulangan atau ujian, hampir semua teman-teman sibuk membaca buku dan belajar di pagi harinya. Ada yang membaca didalam kelas dan ada juga yang dihalaman sekolah. Yah, paling 3 atau 4 orang yang asyik bermain dan ngobrol. 

Berangkat pagi ke sekolah dengan jalan kaki sambil menenteng buku atau kisi-kisi ulangan yang sudah dibagikan oleh guru adalah hal yang lumrah. Pada masa sekarang, pemandangan seperti itu nampaknya sudah jarang terlihat. Di Sekolah tempat penulis mengajar saja bahkan tidak terlihat siswa yang membaca buku di pagi harinya. Padahal hari itu mereka sedang melaksanakan Penilaian Pembelajaran Akhir Sekolah (PPAS). 

Beberapa siswa bahkan ada yang sibuk bermain bola, bersepeda kesana kemari, dan bercanda dengan teman yang lainnya. Saya awalnya berpikir barangkali mereka sudah belajar dimalam harinya atau dipagi harinya menjelang waktu subuh. Karena rasa penasaran, saya akhirnya mencoba bertanya pada beberapa siswa, "kalian sudah belajar buat persiapan ulangan" ?, mendengar pertanyaan saya mereka menjawab dengan entengnya, "gak perlu belajar pak, toh kan nanti juga akhirnya lulus", sahut mereka dengan gelak tawa.

Sontak saya pun terkejut mendengar jawaban mereka. Karena saya juga ada kesibukan yang lain, saya pun bergegas meninggalkan mereka.

Lantas, mengapa hal demikian bisa terjadi ? Kemana semangat belajar anak-anak di era merdeka belajar ?

Perubahan kurikulum dan mudahnya mengakses sumber dan media belajar harusnya menjadi batu loncatan siswa dalam menggapai ilmu pengetahuan. Di era sekarang, internet dan media sosial 

sudah menjadi bagian kehidupan seseorang. Hampir semua orang mempunyai smartphone dan media sosial. Hampir jarang kita menemui anak-anak yang tidak mengenal smarthphone. 

Di era merdeka belajar sekarang, siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja tanpa mengenal batas waktu dan tempat. Namun realita yang terjadi justru sebaliknya, angka kenakalan remaja setiap tahunnya justru meningkat. Pada tahun 2021 angka kenakalan remaja di Indonesia mencapai 6325 kasus. Artinya dari tahun 2018 -- 2021 mengalami kenaikan sebesar 10,7%. Dari data tersebut kita dapat mengetahui pertumbuhan jumlah kenakalan remaja yang terjadi tiap tahunnya (BPS, 2021). 

Selain itu, Berdasarkan data Susenas yang diolah Bappenas tahun 2022, anak usia sekolah (7-18 tahun) yang tidak bersekolah mencapai 4.087.288 anak. Angka tersebut dinilai meningkat jika dibandingkan dengan 3.939.869 anak pada tahun 2021. 

Berkaca dari dua data diatas, tantangan pendidikan dari tahun ke tahun semakin banyak dan kompleks. Pendidikan sejatinya tidak hanya berfokus pada proses transfer ilmu saja, namun pendidikan seharusnya juga harus mengedepankan pembentukan moral dan mempertahankan nilai-nilai agama. Sehingga output yang dihasilkan dari pendidikan bukan hanya insan yang cerdas dalam berbagai disiplin ilmu, namun juga cerdas secara spritual dan emosional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun