Mohon tunggu...
Zahara Sitio
Zahara Sitio Mohon Tunggu... Jurnalis - Penikmat Kopi

"Chance Never Comes Twice"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengurus DPD DKI Jakarta Sambangi PAC Kembangan, Ini Yang Dilakukan

26 Mei 2021   21:53 Diperbarui: 26 Mei 2021   23:19 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronal Sihotang, Kadiv Hukum DPC Jakarta Barat (Foto: DPC Jakbar)

Jajaran pengurus PAC Kembangan (Foto: DPC Jakbar)
Jajaran pengurus PAC Kembangan (Foto: DPC Jakbar)

Joen bercerita pernah mendapat arahan yang dahsyat dari Ketum. Ketum waktu itu, menyampaikan "Pak Sekda, organisasi kita ini masih baru. Tidak usah dicari kesalahannya atau kekurangannya, karena pasti ada kesalahan maupun kekurangannya. Pertanyaanya, maukah kita memperbaikinya untuk maju ke depan," kata Joen menirukan yang disampaikan Ketum.

"Itu yang harus kita teladani. Itu yang harus kita lakukan," kata Joen.

Berikutnya, terkait potensi anggota yang dimiliki anggota Pemuda Batak Bersatu. Joen percaya semua anggota mulai dari yang muda hingga tergolong berumur di Pemuda Batak Bersatu ini pasti memiliki potensi masing-masing, hanya terkadang bagaimana kita memunculkannya.

Srikandi PAC Kembangan (Foto: DPC Jakbar)
Srikandi PAC Kembangan (Foto: DPC Jakbar)

Ia menggambarkan seperti ini. Dalam diri manusia itu selalu ada dua kutup yaitu kutup positif dan negatif. Kutup positif dalam diri kita sudah terejawantahkan di falsafah ormas kita (toleransi, solidaritas, rukun dan gotongroyong), sedang kutup negatif berisi hal-hal negatif yang mampu merusak tatanan falsafah tadi.

Nah, sama halnya di organisasi, kita sebagai anggota dan pengurus jangan perbanyak munculkan kutup negatif tadi, justru munculkanlah kutup positif yang dapat membentuk kita menjadi sumber kasih bagi orang lain.

Joen juga meyampaikan pemahaman terkait kontribusi anggota ke Pemuda Batak Bersatu. Untuk hal ini, Joen memastikan semua anggota yang telah bergabung sudah pasti banyak menghabiskan waktu, bahkan materi. Jika kontribusi itu tidak dapat kita lakukan, kita pasti tersakiti.

Usai acara dilanjut acara makan malam dengan menu Mie Gomak khas Tanah Batak (Foto: DPC Jakbar)
Usai acara dilanjut acara makan malam dengan menu Mie Gomak khas Tanah Batak (Foto: DPC Jakbar)

Ia mengajak memahami bahwa kontribusi itu ada tiga yaitu pertama doa yang merupakan kontribusi yang paling dahsyat, kedua tenaga dan waktu, serta yang ketiga uang atau materi.

"Jangan berkecil hati jika ada di antara kita yang baru bisa memberikan doa. Itu dahsyat. Jangan merasa kecil hati. Jangan pula berkecil jika baru dapat berkontribusi di tenaga dan waktu," jelas dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun