Memahami Behavior Monitoring
Dalam lanskap digital yang semakin kompleks dan dipenuhi ancaman siber, pendekatan tradisional dalam keamanan jaringan seringkali terasa kurang memadai. Salah satu inovasi yang signifikan dalam dunia keamanan siber adalah behaviour monitoring. Behaviour monitoring adalah proses pendekatan proaktif dalam keamanan cyber yang melibatkan pengamatan dan analisis mendalam terhadap aktivitas pengguna, jaringan, dan perangkat untuk mendeteksi pola yang menyimpang dari kebiasaan normal. Tujuannya adalah untuk menemukan pola perilaku tidak biasa dari kebiasaan normal, yang dapat menjadi indikasi adanya ancaman keamanan.Â
Mengapa Behaviour Monitoring Penting?
-
Deteksi Ancaman Lebih Dini: Dengan membangun profil perilaku normal, sistem dapat dengan cepat mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan, seperti upaya login berulang kali yang gagal atau transfer data yang tidak wajar. Hal ini memungkinkan tim keamanan untuk merespons ancaman sebelum menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Adaptasi Terhadap Ancaman Baru: Tidak seperti metode tradisional yang bergantung pada tanda tangan ancaman yang sudah diketahui, pemantauan perilaku dapat mendeteksi serangan baru yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya. Ini sangat penting karena pelaku serangan siber terus mengembangkan taktik baru.
Akurasi yang Lebih Tinggi: Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, sistem pemantauan perilaku dapat terus belajar dan meningkatkan kemampuannya dalam mendeteksi ancaman. Hal ini mengurangi risiko peringatan palsu (false positive) dan kelalaian dalam mendeteksi ancaman (false negative).
Manfaat Utama Pemantauan Perilaku:
Meningkatkan Keamanan: Melindungi organisasi dari berbagai jenis serangan siber.
Mencegah Kebocoran Data: Mencegah data sensitif dari kebocoran.
Meningkatkan Kepatuhan: Membantu organisasi memenuhi berbagai peraturan keamanan.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Membangun Profil Baseline: Sistem akan mengumpulkan data tentang aktivitas normal dalam jaringan, seperti pola lalu lintas, perilaku pengguna, dan aktivitas sistem.
Mendeteksi Anomali: Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mencari penyimpangan dari profil normal. Peningkatan volume lalu lintas yang tidak biasa, akses ke file sensitif, atau upaya login yang gagal berulang kali adalah contoh aktivitas yang mencurigakan.
Respon terhadap Ancaman: Setelah anomali terdeteksi, sistem dapat melakukan tindakan seperti memblokir akses, memunculkan peringatan, atau memulai investigasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Behavior monitoring adalah lapisan pertahanan tambahan yang sangat penting dalam dunia cybersecurity. Dengan kemampuannya untuk mendeteksi ancaman secara proaktif dan beradaptasi dengan lanskap ancaman yang terus berubah, pemantauan perilaku memberikan perlindungan yang lebih komprehensif bagi organisasi. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, manfaat yang ditawarkan oleh teknologi ini tidak dapat diabaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H