Mohon tunggu...
Zafira Maulida Rahma
Zafira Maulida Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholabul Ilmi

Behaviour, Beautiful, Brain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menemukan Keindahan Dalam Sebaik-baik Harapan

1 November 2023   17:45 Diperbarui: 1 November 2023   18:09 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Pribadi: Masjid Ar rahman

Semakin engkau berharap bantuan pertolongan orang lain, itu pertanda imanmu masih lemah. Karena kau sudah tidak berharap lagi kepada Allah, lebih berharap kepada sesama manusia.

Begitu mengena apa yang diucapkan oleh Buya Syakur dalam sebuah postingan video tausiyahnya. Sebuah harapan terhadap orang lain, seakan manusia lupa bahwa sebaik baiknya harapan adalah berharap kepada Allah yakni mencari ridhonya Allah SWT. 

Dalam kehidupannya, manusia sering bergantung kepada selain Allah. Padahal hakikatnya, manusia hidup adalah untuk Allah dan akan kembali kepada Allah. Manusia cenderung lupa bahwa ketika kita datang kepada allah, maka Allah akan memberi pertolongan bagi hamba-hambanya.

Pertolongan biasanya juga datang dari Allah melalui orang yang sama sekali kita tidak mengenalnya. Malah orang yang kita banyak berbuat baik kepadanya malah tidak sama sekali memberi balasan baik kepada kita. 

Contohnya ada seorang pemuda yang lulus dari sekolah menengah atas, pada saat itu ia berniat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi dia ditawarkan tetangganya yang seorang manajer perusahaan untuk bekerja di perusahaannya, kemudian pemuda tersebut menolak dan tetap ingin melanjutkan kuliahnya. 

Akhirnya tetangganya tersebut menyetujui dan menjanjikan pekerjaan ketika si pemuda sudah menyelesaikan studi kuliahnya. Akhirnya pemuda tersebut tidak mengkhawatirkan pekerjaan setelah lulus kuliah nantinya, karena sudah dijanjikan pekerjaan oleh tetangganya seusai tuntas studi perkuliahan nanti. 

Tetapi Allah berkehendak lain, tidak lama kemudian saat pemuda tersebut berjalan satu semester dalam studi, terdapat kabar bahwa tetangga pemuda yang seorang manajer tersebut meninggal dunia. 

Baru satu semester si pemuda melaksanakan studinya, ia kehilangan harapan pekerjaan yang dijanjikan oleh tetangganya. Dari cerita tersebut pentingnya seorang manusia untuk tidak terlalu berharap kepada manusia. Karena sebaik-baik rencana manusia, masih jauh lebih baik rencana Allah.

Kekecewaan muncul karena adanya harapan yang terlalu tinggi kepada sesuatu. Oleh karena itu pentingnya dalam melakukan kebaikan diniatkan semua karena Allah. Biarkan Allah yang memberi balasan kepada setiap orang yang berbuat baik. 

Dalam perumpaannya, seperti kita berharap imbalan atau pahala kepada Allah yang mana hal tersebut masih dibenarkan, karena Allah adalah majikan umat muslim, Allah adalah bos umat muslim. Kita bekerja  untuk bos kita dan kita sah meminta imbalan dari bos kita. Hal ini juga dilakukan oleh para Nabi maupun para Rasul, mereka melakukan tugasnya berharap mendapat imbalan dari Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun