Mohon tunggu...
Zafira Maulida Rahma
Zafira Maulida Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholabul Ilmi

Behaviour, Beautiful, Brain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Analisa Jabatan untuk Pekerja yang Hebat

5 Desember 2021   15:40 Diperbarui: 5 Desember 2021   15:58 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan seberapa besar yang kau dapatkan, tapi seberapa berkualitas apa yang bisa kau berikan.

Kata -- kata diatas sangat penting diterapkan dalam melakukan sebuah pekerjaan. Orang yang memiliki jabatan tinggi, tapi tidak memberikan pekerjaan yang baik akan sia-sia saja. Dan bisa jadi seseorang tersebut akan kehilangan jabatannya atau bahkan kehilangan pekerjaannya. Antara jabatan dan tanggung jawab sangat berkaitan erat. 

Orang yang memiliki jabatan tinggi tetapi terpaku pada gaji yang ia dapat,  hal ini akan berdampak buruk bagi suatu instansi atau organisasi. Jika seseorang fokus memberikan yang terbaik dalam melakukan pekerjaan, hal ini akan memberikan dampak yang sangat baik bagi instansi atau organisasi maupun tiap individu masing-masing.

Pentingnya keikhlasan dalam melakukan pekerjaan. Orang yang ikhlas dalam bekerja untuk suatu kebaikan, mereka akan mendapatkan yang terbaik pula. 

Contohnya pekerjaan menjadi seorang guru, yang mana gajinya tidak seberapa. Tetapi apabila mereka ikhlas dalam mengamalkan ilmunya, hal ini akan menjadi amal sholih yang terus mengalir.

Untuk mendapatkan seseorang yang memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan bidangnya, maka harus dilakukan sebuah analisis jabatan. Dengan menganalisis jabatan kita akan mengetahui mengenai uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan.

Pengertian Analisis Jabatan

Analisis jabatan adalah upaya untuk mengidentifikasi suatu jabatan dari segi aktivitas tugasnya, prasyarat dan spesifikasinya untuk nantinya dapat menempatkan orang yang tepat, sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pengalaman dalam melakukan suatu pekerjaan tersebut. 

Dengan menganalisis jabatan kita akan mengetahui pekerjaan yang tepat pada setiap individu pekerja dalam pekerjaannya. Dan hal ini akan mempermudah pimpinan dalam melakukan pekerjaannya, karena dibantu oleh orang-orang yang mampu bekerja sesuai dengan keahlian atau dibidangnya.

Socrates berpendapat untuk menjadikan masyarakat (organisasi) yang adil perlu memahami tiga hal:

-Tiap individu memiliki kemampuan yang berbeda

-Kecakapan yang unik untuk berbagai pekerjaan yang berbeda

-Kinerja yang tinggi didapat melalui penempatan individu yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan

Aspek-aspek Analisis Jabatan

  • Uraian Pekerjaan (Job Description), Suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
  • Spesifikasi Jabatan atau Persyaratan Jabatan, Persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang akan menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik.
  • Standar Prestasi Kerja (Job Performance Standard), Standar: kriteria dimana keberhasilan kerja dinilai/diukur. Manfaat: Sebagai sasaran/target bagi pelaksanaan kerja dan sebagai control.

Hasil Analisa Jabatan

* Uraian Jabatan (Job Description)

1.  Identifikasi Jabatan (Nama / Bagian)

2.  Ikhtisar Jabatan (Definisi singkat)

3.  Tugas-tugas yang harus dilaksanakan

4.  Pengawasan yang diterima / dilakukan

5.  Hubungan dengan jabatan lain

6.  Mesin / alat / bahan yang digunakan

7.  Kondisi kerja dan risiko kecelakaan

* Spesifikasi / Persyaratan Jabatan (Job Spesification / Requirement)

1.  Pendidikan / Latihan / Pengalaman

2.  Sikap / Pengetahuan / Keterampilan

3.  Fisik dan Mental

4.  Umur, Jenis Kelamin dan lain-lain

Peran Analisa Jabatan 

* Rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga

Aktivitas rekrutmen berawal saat calon mulai dicari dan berakhir saat calon menyerahkan lamaran mereka.  Hasil rekrutmen adalah sekumpulan pelamar kerja yang akan diseleksi untuk menjadi karyawan baru. 

Aktivitas seleksi dimulai ketika pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Setelah rekrutmen dan seleksi dilaksanakan maka dapat diketahui posisi penempatan tenaga kerja yang tepat untuk masing-masing calon pekerja.

*Menentukan besarnya upah / imbalan

Seberapa berkualitas seorang pekerja, hal ini akan mempengaruhi posisi jabatan dan besarnya upah atau imbalan yang didapat. Apabila seorang pekerja tersebut memiliki prestasi dan memberikan yang terbaik untuk pekerjaannya, maka ia akan mendapat sebuah kompensasi, insentif ataupun tunjangan. Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. 

Insentif adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktivitas. Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.(Pangabean (2002:93)). Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang bertujuan untuk mengikat karyawan agar tetap bekerja pada perusahaan (Handoko, 1994).

*Merancang jalur karir pegawai

Perencanaan karir memiliki arti sebagai proses dimana seorang individu dapat menidentifikasi maupun mengambil langkah-langkah dalam mencapai tujuan karirnya. Melalui perencanaan karir ini nantinya setiap individu dapat mengevaluasi kemampuan maupun minat yang dimilikinya, sehingga setiap individu dapat mempertimbangkan karir pilihannya, memilih karir alternatif, hingga menyusun tujuan karirnya dan lain-lain. 

Perencanaan sebuah karir juga merupakan perencanaan mengenai kemungkinan seorang pegawai, anggota organisasi maupun seorang individu untuk bisa meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan yang sesuai dengan syarat-syarat jabatan tersebut dengan kemampuannya.

*Menetapkan beban kerja yang pantas dan adil

Proses ini dapat dilihat dari hasil penilaian kerja setiap pekerja. Yang mana kinerja dipengaruhi faktor: Atribut individu yang meliputi: faktor individu (kemampuan dan keahlian), latar belakang serta demografi, dan faktor psikologi (persepsi, attitude, personality, pembelajaran dan motivasi kemudian dipengaruhi oleh upaya kerja (work effort), yang membentuk keinginan untuk mencapai sesuatu yang terakhir dipengaruhi oleh dukungan organisasi, yang memberi kesempatan untuk berbuat sesuatu yang meliputi: sumber daya, kepemimpinan, lingkungan kerja, struktur organisasi dan job design.

*Merancang program pendidikan dan pelatihan yang efektif

Pelatihan ini merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan melaksanakan suatu pekerjaan (Panggabean, 2004). Analisis Kebutuhan Pelatihan: Organizational Analysis, Job atau task analysis, Person Analysis. (Goldstein & Buxton, 1982)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun