1. Teori Karakter
Didalam teori ini memfokuskan pada sebuah karakter-karakter yang dapat mendukung proses berjalannya kepemimpinan. Contohnya, ada seorang murid yang memiliki kepribadian yang sangat baik, sopan santun, mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baik. Dari pandangan tersebut, seorang guru memilihnya untuk menjadi ketua kelas.
Tetapi apabila dilihat dari karakter fisik, teori ini kurang efektif dilakukan. Karena fisik yang terlihatnya sangat mendukung untuk menjadi pemimpin, belum tentu dia dapat menjadi pemimpin yang baik.
2 .Teori Perilaku
Pada teori perilaku ini dibagi menjadi dua. Perilaku yang pertama adalah job centered dan yang kedua adalah employee centered. Yang mana job centered adalah sifat kepemimpinan yang berfokus pada pekerjaan. Sedangkan  employee centered fokus pada kondisi para karyawan atau bawahan dalam sebuah proyek. Untuk job centered ini menitikberatkan dengan bagaimana proses dalam sebuah pekerjaan, yang mana cara memimpin dalam memanajemen berjalannya pekerjaan akan dinilai pada seorang pemimpin. Sementara itu, employee centered penilaian karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
3. Teori Kepemimpinan Situasional
Teori ini dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard yang menitikberatkan pada kualitas para anggota, karyawan atau bawahan. Dalam teori ini suksesnya sebuah tujuan dipengaruhi oleh kualitas kerja tiap anggota atau karyawan. Disinilah seorang pemimpin berperan untuk menganalisis bagaimana kualitas kerja anggota, karyawan atau bawahan. Jadi keberhasilan suatu tujuan tidak hanya dilihat dari pemimpinnya saja, melainkan juga dari para anggota, karyawan, atau bawahannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H