Mohon tunggu...
Zayyan FarrasTaqi Muhammad
Zayyan FarrasTaqi Muhammad Mohon Tunggu... Lainnya - My blood is only for strugle no more

Maka berpikirlah dan pelajarilah penciptaan bumi dan langit...

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Polemik Resesi Global 2023, Ancaman atau Peluang Indonesia Berkembang?

18 Oktober 2022   23:07 Diperbarui: 20 Oktober 2022   00:11 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Akhirnya Eropa mengalami krisis energi  karena mereka membutuhkan ekspor minyak Rusia.

Dari sini lah harga minyak yang dijual Eropa akhirnya melambung tinggi dari pada minyak hasil olahan Rusia yang lebih murah. Dampaknya pada Indonesia yaitu naiknya harga BBM karena Indonesia masih bergantung pada minyak hasil olahan Eropa. 

Di lain sisi, perang antara Rusia dan Ukraina juga membuat negeri Paman Sam ini menaikkan suku bunganya hingga 4,7%. Hal ini berdampak pada setiap negara yang memiliki hutang ke negeri Paman Sam ini. Artinya inflasi sudah dimulai sejak the Fed menaikkan suku bunga. 

Lalu apa itu the Fed ? the Fed adalah sebutan dari Federasi Reserve Sistem atau nama lain dari Bank Sentral Amerika Serikat. 

The Fed mempunyai hak untuk mengeluarkan kebijakan finansial ekonomi nasional, namun dampaknya mencapai international yang disebabkan AS merupakan negara Adi Daya. 

Jadi ada dua hal yang membuat resesi global semakin nyata, yaitu perang antara Rusia dan Ukraina, dan kenaikan suku bunga dari bank Sentral AS. 

Dampak dari resesi global ini adalah ketika perusahaan sudah tidak mampu lagi atau terbenani oleh piutang dari bank. Maka akan ada banyak pekerja yang di PHK karena dianggap memberatkan pembiayaan perusahaan. 

Maka hal ini yang dapat menyebabkan pengangguran massal. Jadi itulah yang membuat kepanikan massal masyarakat dunia. 

Lalu, inikah ancaman atau justru peluang Indonesia berkembang ? 

Melihat dari politik international Indonesia yang bersifat bebas aktif, Indonesia tidak terkena imbas yang cukup signifikan dari perang Rusia dan Ukraina. Hanya saja terkena sedikit percikan kenaikan suku bunga AS. 

Itupun dapat ditangani dengan keakuratan pemerintah dalam mengambil keputusan atau kebijakan ekonomi, serta pengelolaan dan pengendalian UMKM yang lebih detail dan lebih rapih dalam memanajemen siklus keuangan negara untuk menambah PDB atau income negara lebih tinggi lagi (tidak stganan diangka 5% saja). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun