Tiga penumpang bersamaan turun di Jalan Buah Rambutan. Mikrolet pun melanjutkan perjalanan ke jalan berikutnya.
Sopir : Manggis! Manggis! Manggis!
Untuk ke sekian kalinya tidak ada sahutan. Kendaraan melaju pasti ke jalan berikutnya.
Sopir : Jeruk! Jeruk! Jeruk!
Penumpang bertato: Kuwiwri! Kuwiwri! Kuwiwri!
Bibirnya yang sumbing membuat suaranya tidak begitu jelas. Apalagi bunyi keras mesin mikrolet tua tersebut, membuat pendengaran sopir kurang tajam.
Sopir : Kiwi masih jauh Mas! (Sahut Pak Sopir)
Penumpang bertato: Kuwwri! Kuwwri! Kuwwri!
Sopir : Jalan Kiwi masih jauh Mas! (Pak Sopir menegaskan)
Karena tidak begitu jelas terdengar oleh sopir, akhirnya Penumpang bertato tersebut memegang bibir sumbingnya. Agar lubang sumbingnya tertutup dan berteriak
Penumpang bertato: Kurang ajar! Juan***! Menghina ya! Kiri! Kiri!