Mohon tunggu...
Zaelani alakbar
Zaelani alakbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Musisi

Gitaris amatiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lika-liku Perkembangan Musik Tradisional Indonesia

22 Desember 2022   00:27 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:32 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehadiran media elektronik di Indonesia mengawali arus globalisasi yang tak terelakkan. Berbagai budaya barat mulai menginvasi tanah air, diantaranya berbagai genre musik seperti : Pop, Jazz, Blues, Rock, R&B hingga musik India ditampilkan di banyak filmnya. Di era perkembangan musik yang modern ini, muncul berbagai aliran musik baru di Indonesia yang memadukan unsur musik asing dengan musik Indonesia. Misalnya, musik dangdut merupakan perpaduan antara musik India dan musik Melayu. Selain itu, ada juga genre musik yang memadukan unsur daerah Indonesia dengan unsur musik Barat khususnya alat musik. Perpaduan musik ini kemudian melahirkan jenis musik yang dikenal dengan musik etnik.

Identitas musik Indonesia mulai terbentuk pada abad ke-3 atau ke-2 SM. SM ketika kebudayaan Zaman Perunggu berpindah ke Nusantara. Musik tradisional suku Indonesia biasanya menggunakan alat musik perkusi seperti gendang dan gong. Beberapa instrumen berkembang menjadi instrumen yang kompleks dan beragam seperti sasand Pulau Rote, angklung Jawa Barat, dan instrumen gamelan Jawa dan Bali.

Gamelan adalah alat musik yang berasal dari budaya Jawa, Bali, dan Lombok, salah satu bentuk musik Indonesia yang paling terkenal. Musik ini dimainkan oleh beberapa orang bersama-sama dengan alat musik perkusi seperti metalofon, gong, rebab dan seruling bambu. Pertunjukan gamelan umum di Indonesia dan Malaysia.

Kecapi suling adalah salah satu bentuk musik daerah jawa barat khususnya sunda sejenis musik instrumental yang tersusun dari kecapi dan seruling. Musik instrumental ini sangat didasarkan pada improvisasi dan terkait dengan tembang Sunda.

Angklung adalah alat musik tradisional yang berkembang pada masyarakat Sunda di bagian barat pulau Jawa. Angklung terdiri dari tongkat bambu yang dihubungkan dengan rangka bambu. Dimainkan dengan cara digoyangkan sehingga menghasilkan bunyi dalam rentang nada berbagai ukuran, besar maupun kecil.

Kolintang atau kulintang adalah alat musik perkusi dari kayu dan perunggu yang berasal dari Indonesia bagian timur dan Filipina. Di Indonesia, Kolintang sering dikaitkan dengan masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara, namun juga dikenal di Maluku dan Timor Timur.

Sasando adalah alat musik gesek yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Bagian utama sasando adalah tongkat bambu dan penyangga tempat tali direntangkan. Kemudian peluit sasando tersebut diletakkan dalam wadah yang terbuat dari sejenis anyaman daun lontar yang telah dibentuk menjadi kipas.

Dari era Hindu-Buddha, perkembangan musik di Indonesia dimulai hingga era musik elektronik saat ini. Selain bentuk musik asli Indonesia, ada beberapa genre musik baru yang bercampur dengan pengaruh budaya asing. Namun, musik-musik tersebut telah menjadi semacam identitas baru budaya musik Indonesia.

Musik daerah memiliki ciri yang paling terlihat dari jenis musik ini, yaitu terletak pada isi lagu dan instrumennya. Musik tradisional memiliki ciri khas, lirik dan gaya melodinya menggunakan bahasa dan seni daerah asalnya. Seni musik tradisional ini merupakan jati diri, jati diri, ciri dan lingkungan kreatif masyarakat pendukungnya serta jati diri dan ciri khas bangsa Indonesia yang beraneka ragam budayanya. Beberapa contoh instrumen yang sering digunakan dalam musik tradisional ini adalah:
Instrumen perkusi berupa: Gamelan, Talempong, Kolintang, Arumba dan kendang.
Alat musik petik berupa: Kecapi, Sasando dan Sampek. Alat musik petik berupa:
rebab dan ohyan.
Alat musik tiup berupa: Seruling, Saluang, Serunai dan Trompet atau Terompet.

Musik keroncong muncul ketika bangsa Portugis datang ke Indonesia yang juga membawa alat musik Eropa. Pada awal abad ke-20, musik ini dianggap inferior. Namun keadaan berubah pada tahun 1930-an ketika film-film Indonesia mulai melebur dengan musik keroncong dan berkembang pada dekade-dekade berikutnya ketika musik keroncong ikut ambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan. Salah satu lagu keroncong yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo" yang ditulis oleh penyanyi Martohartono, seorang musisi asal Solo ketika tentara Jepang menduduki pulau Jawa pada tahun 1940 saat Perang Dunia Kedua. Saat diputar di radio, lagu "Bengawan Solo" menjadi populer di seluruh Indonesia, terutama di Jawa. Bahkan, lagu ini pun berhasil menjadi populer di kalangan masyarakat Jepang. Ketika mereka kembali ke Jepang, banyak musisi Jepang yang menyanyikan lagu tersebut.

Ciri masyarakat pemerintahan yang bertanggung jawab adalah mampu melestarikan nilai-nilai lokal, kekhasan budaya Indonesia. Masyarakat tidak hanya menyajikan acara dengan adat dan ritual lainnya, tetapi juga mengajarkan musik tradisional kepada generasi muda, beberapa di antaranya menggunakan alat musik tradisional untuk melestarikan musik tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun