Mohon tunggu...
Zaelani alakbar
Zaelani alakbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Musisi

Gitaris amatiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lika-liku Perkembangan Musik Tradisional Indonesia

22 Desember 2022   00:27 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:32 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Musik tradisional yang mulai tersingkirkan harus mulai dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat dan generasi muda milenial karena kepentingan membudayakan kesenian musik tradisional dipegang oleh seluruh elemen bangsa dan peran masyarakat bangsa Indonesia agar musik tradisional yang saat ini masih bertahan tidak redup eksistensinya. Persaingan ketertarikan minat musik tradisional dengan musik modern menjadi faktor utama lemahnya eksistensi musik tradisional dan kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang alat-alat musik tradisional juga menyebabkan hal ini terjadi.

Musik adalah bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari dari bangun tidur hingga tertidur. Dari membunyikan alarm, mendengarkan dering telepon, hingga menggunakan ponsel cerdas Anda, semua musik disertakan. Musik selalu ada dan mengiringi kehidupan. Tanpa musik, kita tidak akan mengerti apa itu suara, dan telinga kita tidak akan senang jika tidak mendengar keindahan suara. Setiap frekuensi suara membuat musik tampak sebagai jiwa yang hidup di antara kita. Musik adalah salah satu akibat dari proses kebudayaan manusia yang berupa bunyi, termasuk unsur melodi, ritmis, dan ritmis. Musik juga merupakan manifestasi dari emosi manusia dan bentuk ekspresi. Sebagai bagian dari seni, musik memiliki fungsi sosial yang sama bagi semua budaya etnik di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Musik sebagai salah satu bentuk kebudayaan manusia dapat dilihat pada acara-acara seperti :
Perayaan hari-hari penting, kebaktian gereja, upacara pernikahan, upacara kematian, dll. 

Musik tradisional adalah musik unik yang mencerminkan budaya kelompok etnis atau komunitas daerah tertentu. Musik tradisional membangkitkan emosi dan ekspresi melalui suara instrumen, lagu dan ritme dan dibawa oleh generasi suku bangsa daerah. Musik tradisional memiliki berbagai unsur komposisi dasar, idiom, struktur, instrumen karakteristik, dan gaya unik yang menunjukkan budaya daerah.

Setiap musik tradisional memiliki ciri khas tersendiri dan musik ini mewakili suasana suatu daerah tertentu. Peran musik tradisional dapat menjadi identitas suatu daerah sebagai tradisi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, misalnya. B. upacara adat, hiburan, komunikasi dll Ide musik dan lagu dikomunikasikan secara langsung secara lisan, bukan secara tertulis. Bahasa musik vokal merupakan bahasa daerah. Melodi dan irama musik ini menunjukkan keunikan daerah tertentu.

Contoh musik tradisional Indonesia sangat beragam seperti musik Keroncong, Gamelan Sunda, Krumpyung, Gambang Kromong, Coral Dodou dan masih banyak lainnya. Beberapa musik tradisional tersebut dimainkan dengan alat musik khas dari masing-masing daerah sehingga menjadi keunikan tersendiri bagi para pecinta musik tradisional.

Musik tradisional kini mulai menurun atau hilang peminatnya di kalangan generasi muda. Hal ini berbeda dengan perkembangan musik kontemporer, dimana teknologi berkembang sangat cepat sehingga musik kontemporer lainnya dapat menunjukkan kepopulerannya. Akibat pesatnya pengaruh globalisasi, musik tradisional dan kesenian tradisional kurang mendapat perhatian. Musik kontemporer lebih digemari oleh generasi muda. Karena bagi mereka musik kontemporer kurang membosankan, lebih modern dan liriknya pas, ikut merasakan dan mendengarkan perasaan generasi muda. Atau karena alat musik yang digunakan berbeda dengan alat musik masa kini yang sangat digemari oleh para remaja. Alat musik tradisional saat ini sulit untuk dibentuk karena keberadaannya telah tergantikan oleh alat musik modern yang sudah maju.

Minat terhadap musik tradisional menurun ketika generasi muda tidak mengenal musik tradisional sejak kecil. Peran orang tua dan lingkungan sosialnya tidak membudayakan kesenian tradisional, sehingga kesenian tradisional yang mempengaruhi musik tradisional harus dihadirkan dan dimasyarakatkan. Generasi milenial saat ini kurang memiliki kejujuran untuk mempelajari dan menghargai kesenian tradisional yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang.
Musik kontemporer tentu saja menjadi alasan utama di balik kemunduran musik tradisional pada periode ini. Berbagai instrumen modern membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Alat musik tradisional sangat sulit untuk didesain karena pembuatannya yang sulit, apalagi dibuat oleh pembuat alat musik tradisional, dan cenderung monoton dalam hal inovasi penulisan lagu. Namun, banyak orang saat ini yang menciptakan sendiri menggunakan teknik modern untuk menggabungkan musik tradisional dengan musik kontemporer untuk mencegah penurunan seni tradisional.

Pada masa awal perkembangan musik di Nusantara, sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, musik digunakan sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Pada beberapa kelompok, suara yang dihasilkan oleh anggota atau instrumen tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Alat musik yang digunakan pada masa itu berasal dari alam. Misalnya dikenal dengan alat musik kledi, alat musik dari bambu yang terdapat di Asia Tenggara. Beberapa batang bambu dengan ukuran berbeda ditanam di tanah, yang menciptakan suara angin yang indah.

Setelah masuknya agama Hindu di Nusantara yang ditandai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Kutai dan Tarumanegara pada abad ke-4, musik mulai menyerbu kerajaan-kerajaan istana. Saat itu, peran musik tidak hanya sebagai bagian dari kegiatan ritual, tetapi juga bagian dari kegiatan keraton, seperti menjamu tamu keraton. Musik keraton berkembang pesat terutama di daerah Jawa dalam bentuk alat musik gamelan. Instrumen gamelan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: Balungan, Pandu, Pencon, Gendang dan Grup Pelengkap.

Sejak abad ke-14, Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran dan kehancuran. Pada saat yang sama, kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai sampai ke Sumatera berkembang pesat. Hal ini tentu membuka jalan bagi kuatnya pengaruh budaya Islam (Timur Tengah) di berbagai bidang, termasuk musik. Gaya musik yang diperkenalkan oleh para pedagang Arab pada masa itu adalah alat musik petik, rebana, dan biola. Namun, seiring berkembangnya instrumen ini, mereka memiliki nama, bentuk, dan gaya bermain yang berbeda di setiap wilayah. Dalam perkembangannya alat musik gesek (sejenis gitar/mandolin) pada saat dimainkan biasanya diiringi oleh alat musik lain seperti biola, akordeon, gendang, suling dan bas sehingga membentuk kelompok gaya musik baru yang dikenal dengan orkestra gesek. 

Kedatangan negara-negara Barat ke Nusantara juga sangat mempengaruhi perkembangan musik di Indonesia. Selain mengawali penjajahan, para pendatang ini juga memperkenalkan berbagai alat musik dari negaranya, seperti:
Biola, cello, gitar, flute dan ukulele. Mereka juga memperkenalkan sistem simpul di berbagai lagu. Pada masa itu, Indonesia menjadi saksi awal perkembangan musik modern. Komposer Indonesia menciptakan karya musik sebagai perpaduan antara musik Barat dan musik Indonesia. Karya musik ini kemudian dikenal dengan musik Keroncong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun