Mohon tunggu...
Muhammad zakifathlurrahman
Muhammad zakifathlurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

sepak bola , organisasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Review Artikel Modernisme Islam dan Arab Saudi: Pertemuan atau Konflik

8 Juli 2023   08:11 Diperbarui: 8 Juli 2023   08:16 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel yang berjudul "Modernisme Islam dan Arab Saudi: Pertemuan atau Konflik?" membahas tentang bagaimana modernisme Islam mempengaruhi Arab Saudi dan bagaimana Arab Saudi meresponsnya. Gagasan utama dari jurnal ini adalah bahwa meskipun Arab Saudi adalah negara yang konservatif dan tradisional dalam praktik keagamaannya, namun modernisme Islam telah mempengaruhi negara tersebut dan memunculkan konflik dalam masyarakat.

Modernisme Islam berkembang sebagai wacana utama dalam intelektual generasi Muslim akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 sebagai respon terhadap pemikiran modern yang berasal dari Barat. Perdebatan tentang modernisme Islam berakar di Mesir, Iran, dan British India selama akhir abad ke-19 ketika masyarakat Muslim bereaksi terhadap pemikiran modern yang datang dari Barat. Ketika datang ke pemikiran modernis Islam dan Arab Saudi kontemporer, tampaknya tidak ada kesesuaian, karena secara teoritis saling berlawanan yang mana modernis di bentuk untuk kemajuan sosial, ekonomi dan politik sedangkan kerajaan di bentuk dari ketaatan pada gerakan pembahruan Islam. Namun proses modernis tersebut tetap berdampak pada kehidupan masyarakat.

Artikel  ini juga membahas tentang bagaimana modernisme Islam telah mempengaruhi Arab Saudi dalam beberapa dekade terakhir. Modernisme Islam adalah gerakan yang menekankan pada pembaruan dalam pemahaman dan praktik keagamaan Islam. Gerakan ini telah mempengaruhi banyak negara Muslim, termasuk Arab Saudi. Namun, Arab Saudi adalah negara yang konservatif dan tradisional dalam praktik keagamaannya, sehingga modernisme Islam memunculkan konflik dalam masyarakat. Modernisme Islam sebenarnya menyerukan penyesuaian dengan pemikiran modern dalam kerangka Islam dan memperjuangkan rasionalisasi keimanan dengan menggunakan perangkat teologis ijtihad, ijma, dan maslaha yang ada.

 Gagasan penting yang diusung oleh para pemikir modernis Islam adalah perlunya pemulihan hubungan antara iman dengan modernitas dalam perspektif ajaran Alquran dan hadits. Dalam pemulihan hubungan tersebut menimbulkan kritik terhadap pemikiran modernis Islam. Dengan demikian, modernisme Islam yang berawal dari argumentasi tentang rasionalisasi pemikiran Islam dalam terang gagasan-gagasan modern yang datang dari Barat berkembang seiring waktu dan mulai berargumen menuju perubahan dan reformasi menyeluruh dalam masyarakat Muslim.

Perkembangan penting lainnya dalam pemikiran modernis Islam ini ialah gagasan bahwa karena metode pemerintahan dan politik yang lebih baru dan lebih baik telah berkembang, tidak dapat dihindari bahwa masyarakat Muslim mencoba untuk mendamaikan tidak hanya dengan pemikiran tetapi dengan cara dan metode yang telah mereka hasilkan. Banyak ulama yang memberikan dukugna terhadap modernis Islam diataranya Jamaladdin Afghani, Muhammad Abduh,Rashid Rida dan berbagai ulama besar dari Mesir, India dan negara-negara Islam lainnya.

Sebagai contoh, Afghani berpendapat untuk renaisans dalam pemikiran Islam berdasarkan emansipasi politik sambil memperjuangkan reformasi dari dalam bersama dengan kontestasi dominasi Barat. Pada saat yang sama, dia menganjurkan perlunya mengambil inspirasi dari pemikiran Barat untuk menemukan kembali tradisi intelektual dalam Islam. Ulama lainnya juga memiliki pendapat mereka sendiri dari sini dapat kita maknai para ulama mendukung modernis Isalm dengan tujuan membawa perubahan kepada umat dan mengembalikan nya ke jalur pembangunan dalam menghadapi tantangna modern

Selain itu artikel ini juga membahas tentang bagaimana Arab Saudi merespons modernisme Islam. Pemerintah Arab Saudi telah mengambil tindakan untuk menekan gerakan modernisme Islam, seperti menangkap aktivis dan ulama yang terkait dengan gerakan tersebut. Namun, di sisi lain, pemerintah juga telah melakukan reformasi dalam beberapa bidang, seperti hak perempuan dan ekonomi, yang sejalan dengan prinsip-prinsip modernisme Islam.

Proses transisi awal Arab Saudi tidak mudah karena pengaruh dari barat. Seperti yang kita ketahui Arab Saudi  adalah Negara monarki agaam dimana ulama pengaruh besar dalam politik Negara. Sering berjalannya waktu dan masuk nya pemahaman baik modernis banyak masyarakat yang mendorong transisi komplek namun mantap di Arab Saudi dimana berbagai ideologi bersaingin memperebutkan tempat ini.

Wahhabisme adalah ide paling penting yang bergema di Arab Saudi. Meskipun paling dominan bukanlah satu-satunya ideologi yang menggerakan masyarakat dan politik. Menurut Sejarah pemikiran Islam Abdul Wahhab telah memainkan peran penting dalam pembentukan negara Saudi pertama dan kedua yang tidak bertahan lama karena kontestasi politik regional dan lokal.

Selain itu cara pemikiran Islam lain juga mendapat tempat eksis dan relevan bagi masyarakat. Sebagian besar penduduk tetap menganut Islam Syiah, sementara banyak yang memilih untuk mengikuti mazhab Sunni non-Hanbali dan non-Wahhabi. Selain itu, Pemikiran-pemikiran baru yang berkembang dalam Islam kerena pengaruh barat serta gagasan sekulr-liberal menemukan jalan nya ke jazirah Arab melalui perdagangan, perkawinan dan lain nya.

Pengruh-pengaruh atau pemikiran baru banyak mengubah Arab Saudi menjadi lebih baik, meskipun dalam proses dan jalan yang panjang. Penentang terhdap kemajuan pasti di dapat setiap negara yang ingin maju baik dari luar maupun dalam negara tersebut. Demikian pula, negara telah mengambil langkah-langkah untuk mengizinkan peran publik bagi perempuan serta memfasilitasi pendidikan modern bagi mereka, yang tidak didasarkan pada cita-cita Wahhabi. Bidang-bidang urusan negara lainnya seperti mengatur ekonomi juga telah diilhami oleh keyakinan topikal yang didasarkan pada gagasan penciptaan modal dan keunggulan ekonomi yang, sama sekali tidak didasarkan pada pemahaman Wahhabi, adalah konsep modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun