Mohon tunggu...
zabidi zay lawanglangit
zabidi zay lawanglangit Mohon Tunggu... -

director & writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Percakapan Sebelum Hujan

30 April 2017   11:07 Diperbarui: 30 April 2017   11:21 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lubang itu bersemayam seekor burung putih

Siapakah yang bersiul itu

Mulutmu ataukah sang burung putih?

Rambutmu menjelma ranting serupa akar

Menjulur ke segala arah
 Bagai lidah yang telah ber-abad menahan dahaga

Rambut yang menjalar dan saling cakarLehermu telah dipenuhi benaluYang nyaris menjeratmuSementara matamu terus terpejamBibirmu ataukah burung ituYang terus bersiul mendendangkan lagu-lagu kematian2016

Sajak 5

Pohon dan Burung Putih

Di bahu kananmu
 Hinggap sepasang burung
 Yang gelisah dan letih mencari pepohonan

Mereka berdoa dan terus berdoa

Hingga rambutmu menjelma hutan
 Dengan pohon-pohonnya yang berwarna putih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun