Sebagai pembuka, perlu di perjelas tentang kata "nasib" pada judul diatas. Kalau merujuk pada pengertian umum dan dipahami sehari-hari, diartikan takdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan.
Sedang "nasib" di tulisan ini bukan soal itu. Namun mengarah pada kondisi hidup kita sehari-hari. Apa yang kita inginkan dan alami. Mau sejahtera, sehat,makmur, senang, tenang dan kenyang..?
Tanggal 14 Pebruari 2024 mendatang kita akan memilih pejabat yang nanti punya kuasa di lembaga legislatif dan eksekutif. Di legislatif ada kandidat anggota DPR RI, DPD RI dan DPR Daerah. Di eksekutif terdapat Capres-cawapres.
Lalu mengapa saya sebut punya kuasa..? Karena di tangan dan lisan merekalah, hidup kita di tentukan. Melalui tangan, mereka bisa tanda tangan apa yang akan kita terima. Dan lewat lisan, mereka bisa mengarahkan jalan untuk kita, kalau suatu saat butuh sesuatu.
Naahh, di situlah nasib sebagaimana saya singgung diatas, akan terkena dampak. Salah pilih, kondisi kita bakalan "tidak akan baik-baik saja". Atau malah jangan-jangan bernasib sangat buruk. Naudzubillah.
Sebaliknya, benar pilih kandidat, senyum senantiasa bisa menghiasi wajah kita. Dan rasa bahagia selalu menyelimuti hidup selama lima tahun ke depan. Siapa yang tidak ingin seperti itu..?
Makanya, saya kasih saran kepada anda-anda sekalian. Jangan salah pilih ya.. Terutama untuk kandidat capres cawapres. Mengapa, karena pemegang kuasa di lembaga eksekutif ini cuma satu orang. Saat hendak ambil keputusan, sulit cari kontrol atau pembanding.
Kalau salah pilih anggota legislatif, meskipun ini juga tidak bagus, masih mending. Sebab jumlah mereka ada puluhan di DPRD Kabupaten dan ratusan di DPR RI dan DPRD Provinsi. Jika salah satu keliru, pasti ada yang lain buat mengkritisi.
Persaingan di capres-cawapres. Sudah maklum, ada tiga pasang kandidat yang akan tarung rebutan elektoral pada pilpres 2024 pekan depan. Saat ini, ketiganya lagi getol-getolnya turun ke bawah buat menarik simpati pemilik suara.
Masing-masing adalah Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar di nomor urut Satu. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka urut Dua. Serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD urut Tiga.