Kedua PSG. Di pasangan ini, yang memiliki hubungan dengan Gus Dur adalah sang capres Prabowo Subianto. Beda dibanding Cak Imin, kaitan Prabowo dengan Gus Dur ada dalam koridor yang positif. Bahkan sangat positif.
Sudah jamak diketahui banyak orang, oleh Gus Dur, Pak Prabowo disebut sebagai orang yang paling ikhlas. Entah apa maksud Gus Dur. Tapi yang jelas, penilaian beliau kepada Prabowo tersebut tentu jadi modal meraih elektoral.
Ketiga Gama. Di pasangan terakhir ini yang ada hubungan dengan Gus Dur tak lain tak bukan adalah sang cawapres Mahfud MD. Sama dengan Prabowo Subianto, keterkaitan Pak Mahfudz dengan Gus Dur bernilai positif.
Pak Mahfud dianggap sebagai murid Gus Dur. Bahkan di sebagian kalangan hingga menyebut Pak Mahfud sebenarnya adalah anak ideologis Gus Dur, bukan cuma sebatas murid. Lagi-lagi, ini adalah modal bagi Gama buat merebut hati pemilih.
Lalu hikmah apa yang bisa kita petik dari fakta-fakta di atas..?Â
Dalam hal hubungan dengan Gus Dur, Cak Imin memang agak kurang beruntung dibanding Prabowo dan Mahfud. Meski begitu, fenomena Cak Imin masih menyimpan fakta positif. Apa itu..?
Di kasus Cak Imin, Gus Dur memberi pelajaran amat berharga tentang taat konstitusi dan kesetiaan. Ternyata, meski di kudeta Gus Dur tak melawan pakai kekerasan fisik.
Dan Anda tahu, hingga akhir hayat, beliau enggan mendirikan partai baru seperti Amien Rais misalnya. Meskipun, bisa jadi Gus Dur tak memilih PKB Cak Imin saat pemilu.
Soal penilaian positif Gus Dur buat Prabowo. Siapa tak kenal Prabowo, seorang mantu presiden zaman Orde Baru bernama Soeharto. Dan yang paling terngiang ditelinga, Prabowo adalah mantan Danjen Kopassus yang dianggap terlibat kasus penculikan aktivis.
Tapi apa yang terjadi..? Di tengah hujatan tak kenal henti, Gus Dur justru menyampaikan pujian sebagai orang paling ikhlas kepada Prabowo.
Artinya apa..? Gus Dur hendak menyampaikan pesan. Bahwa sejelek-jeleknya seseorang, pasti ada nilai baik yang masih tertanam di dalam diri manusia.