Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membedah Ide Pemisahan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan

2 November 2023   08:05 Diperbarui: 3 November 2023   02:59 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi--Sejumlah gadis yang mengenakan baju adat tradisional Gorontalo. (Kompas.com/Rosyid Azhar)

Tapi sekarang, siapa sich yang tak suka narsis berlomba-lomba pamer outfit atau kendaraan di media sosial. Rasanya, kurang afdhol jika tak disebut orang super kaya. Bahkan, ada yang secara khusus buka vlog buat pamer harta.

Perlindungan terhadap budaya dalam negeri rasanya juga menjadi garapan serius yang harus diprogramkan oleh kementerian kebudayaan jika nanti sukses berdiri sendiri. Perlindungan ini ditujukan agar budaya dalam negeri tidak hilang dicuri negara lain.

Ingat soal batik, reog dan angklung yang pernah di klaim oleh negara tetangga kita Malaysia. Kalau fenomena pencurian itu dibiarkan, rasanya kelak bisa habis tak tersisa. Dan anak cucu kita tak lagi bisa menikmatinya.

Soal siapa nanti tokoh nasional yang layak ada di posisi sebagai menteri kebudayaan, sebaiknya perlu ditelisik dari segi kriteria. Jangan nama. Kalau nama, cenderung subyektif. Tapi kalau kriteria, nampak lebih fair.

Apalagi, tugas dan tanggung jawab seorang menteri itu lebih bersifat kebijakan. Bukan teknis. Maka yang diperlukan tentu adalah seorang manajer andal. Meski tidak punya latar belakang kebudayaan.

Bisakah..? Pasti bisa. Sudah ada contohnya. Yaitu Mas Nadiem Makarim, Mendikbud kita yang sekarang ini. Anda tahu kan, kalau Mas Menteri ini punya latar belakang sebagai "tukang ojek".

Tapi karena memiliki skill manajemen bagus, Mas Nadiem dianggap sukses memimpin Kementerian Pendidikan. Setidaknya berdasar penilaian Presiden Jokowi. Buktinya, sampai sekarang beliau tidak dipecat.

Menkopolhukam Pak Mahfud MD, yang juga cawapres Ganjar Pranowo dari poros koalisi PDIP, adalah contoh lain kalau seorang menteri itu tak harus linier dengan bidang kementerian. Adalah Presiden Indonesia keempat Gus Dur yang membuktikannya.

Dengan cara menjadikan Pak Mahfud sebagai Menteri Pertahanan. Sayang tak sampai tuntas hingga akhir masa jabatan. Karena Gus Dur keburu dilengserkan.

Memang merupakan pilihan sangat ideal, jika ada tokoh yang diangkat jadi Menteri Kebudayaan memiliki kemampuan lengkap. Seorang yang professional dibidang kebudayaan juga sekaligus punya skill menejemen mumpuni.

Tapi kalau sekiranya tidak ada, kriteria manajemen perlu diutamakan. Punya latar belakang budaya belum tentu bisa mengorganisir kementerian. Tapi seorang menejer handal, saya yakin akan mampu melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun