Ketiga faktor tersebut adalah, pertama sikap primordial. Kata ini saya pinjam buat mempersingkat ungkapan kalimat bagi para pemilik suara yang saat ini memang sudah menentukan pilihan.
Saya kutip dari berbagai sumber, di segmen ini jumlahnya ternyata cukup besar. Berdasarkan survei SMRC bulan Mei 2023, ada di angka 64 persen. Sedang menurut Litbang Kompas sebesar 75,3 persen.
Kedua, faktor swing voters. Yaitu para pemilih yang tergolong sebagai massa mengambang. Arahnya masih bisa pindah-pindah. Jika saat ini cenderung pada satu bacapres, bisa jadi saat sudah berada dibilik suara justru pindah ke bacapres lain.
Ada yang mengatakan fenomena itu dengan istilah “migrasi politik”. Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika, menyebut pemilih swing voters justru banyak ditemukan di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Ketiga, faktor pengaruh Presiden Jokowi. Tak dapat dipungkiri, meski bukan elit pengurus apalagi pemilik partai politik, eksistensi Jokowi tetap harus diperhitungkan dalam perhelatan pilpres 2024.
Dan ingat, angka pemilih di segmen itu menunjukkan tren meningkat. Juni 2022 sebesar 14.6 persen, Oktober 2022, jadi 15.1, Januari 2023 naik 15.2, Mei 2023 naik lagi 16.3, dan pada Agustus 2023 lebih tinggi lagi menjadi 18.1 persen (Kompas.com, 23/08/2023).
Dari sumber yang sama, ada dua sebab mengapa Pak Jokowi masih memberi pengaruh terhadap kemenangan bacapres pada pilpres 2024. Pertama, terkait keinginan banyak masyarakat agar presiden mendatang tetap melanjutkan program kerja Jokowi.
Kedua, akibat keinginan masyarakat tersebut, menjadikan daya tawar Jokowi memiliki pengaruh kuat terhadap potensi elektabilitas masing-masing bakal calon presiden. Dalam hal ini tentu saja Ganjar, Prabowo dan Anies.
Itulah beberapa faktor yang bisa menentukan kemenangan saat bertarung di pilpres 2024. Saran saya, para bacapres jangan hanya mengandalkan bagusnya gagasan yang sudah disampaikan ke publik saat acara di UGM.
Yang lebih penting lagi, bagaimana mereka dapat mempertahankan pemilih primordial dan mampu menarik simpati kelompok swing voters. Serta jangan lupa, baik-baiklah terhadap Pak Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H