Jika berpedoman pada ranking survei, tentu nama Andika Perkasa dan Cak Imin tersisihkan. Meski Andika mantan Panglima TNI dan Cak Imin Ketua Umum PKB, keduanya dianggap tak mampu menambah suara buat Ganjar.
Tapi kalau Megawati ada pertimbangan lain, khusus Andika masih ada peluang jadi cawapres Ganjar. Sementara buat Cak Imin jelas tertutup total. karena sudah jadi cawapres Anies Baswedan.
Bagaimana dengan figur lain..?Â
Ridwan Kamil adalah kader Golkar. Sementara Erick Thohir muncul sebagai kandidat cawapres karena dibawa oleh PAN. Dua tokoh ini sebenarnya masih ada kemungkinan dipilih oleh Megawati.
Masalahnya adalah, jika betul terpilih, Ridwan dan Erick harus mampu menanggung konsekuensi cukup berat. Pencawapresan keduanya oleh PDIP berimbas kepada latar belakang haluan politik.
Apa itu..? Ridwan Kamil harus keluar, atau bisa jadi malah dikeluarkan oleh Golkar sebagai anggota. Karena Golkar sudah ambil keputusan memajukan Airlangga. Baik sebagai kandidat capres maupun cawapres.
Menteri BUMN Erick Thohir juga punya beban yang sama dengan Ridwan meski beda posisi. PAN akan mendepak nama Erick dari bursa cawapres Prabowo. Terkecuali PAN mau balik kanan masuk ke PDIP pindah haluan mendukung capres Ganjar Pranowo.
Melihat masalah tersebut, berarti yang tidak punya konsekuensi berat untuk jadi cawapres Ganjar tinggal Mahfud MD dan Sandiaga Uno. Meski ada latar belakang PKB, Pak Mahfud sekarang tergolong sebagai tokoh independen.
Sedangkan Sandiaga Uno merupakan kader PPP, di mana sebelumnya sempat menjadi pengurus teras di Partai Gerindra dan coba-coba masuk ke PKS. Kesimpulanya, Sandi adalah orang parpol.
Kalau Ibu Megawati dan PDIP lebih condong mengarahkan pilihan cawapres Ganjar pada kader partai yang punya elektabilitas tinggi, pasti arahnya akan jatuh kepada Sandiaga Uno dari PPP.
Namun harus dipahami, poros-poros yang bersaing nampaknya tidak lagi menjadikan hasil survei sebagai satu-satunya penentu. Saya melihat, faktor keseimbangan saat ini malah jadi strategi pemilu 2024 yang dianggap jitu.