Pindahnya PKB ke Nasdem dan keluarnya Demokrat dari KPP juga memberi pengaruh terhadap konfigurasi nama-nama bakal cawapres di poros PDIP yang mengusung capres Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, berdasar keterangan Puan Maharani, kandidat cawapres PDIP adalah Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, AHY dan Cak Imin. Belakangan di kalangan masyarakat umum juga keluar nama Ridwan Kamil dan Mahfud MD.
Secara elektoral, hasil survei beberapa tokoh tersebut memiliki perbedaan ranking perolehan suara cukup signifikan. Ada yang tinggi, namun ada pula yang tergolong rendah.
Meski bukan satu-satunya faktor penentu, hasil survei dijadikan tolok ukur oleh ketiga poros koalisi dalam menjaring nama cawapres. Ya wajar saja. Namanya juga ingin menang. Tentu cari kawan yang punya banyak suara.
Yang tergolong mendapat hasil suara survei cukup tinggi diantaranya Ridwan Kamil, Erick Thohir, Mahfud MD, Sandiaga Uno dan AHY. Rata-rata perolehan suara survei kelimanya ada di kisaran 30-an persen.
Sementara Andika Perkasa dan Cak Imin, punya hasil survei di kisaran 2-3 persen saja. Sangat jauh lebih kecil kalau dibanding kelima tokoh yang punya elektabilitas tinggi tersebut.
Sekarang, siapa kira-kira diantara Ridwan Kamil, Erick Thohir, Mahfud MD, Sandiaga Uno, AHY, Andika Perkasa dan Cak Imin yang akan diilih oleh Megawati sebagai cawapres Ganjar Pranowo..?
Apakah PDIP akan menggunakan indikator ranking suara hasil survei demi mengejar kemenangan ketiga kalinya pada pertarungan pilpres 2024..? Adakah kemungkinan bagi PDIP menggunakan parameter lain..?
Kalau berpedoman pada hasil survei, tentu yang paling layak untuk mendampingi Ganjar Pranowo adalah Ridwan Kamil, Erick Thohir, Mahfud MD, Sandiaga Uno dan AHY.
Kelimanya berpotensi kuat menambah suara. Namun karena Demokrat sudah secara resmi menyatakan gabung ke Gerindra masuk ke Koalisi Indonesia Maju mendukung capres Prabowo Subianto, maka nama AHY harus dikeluarkan dari list.