Sebuah tren yang menunjukkan angka positif. Dan merupakan kesempatan besar menunjukkan eksistensi kepada para pemilih. Agar pada pileg 2019, bisa nambah suara kembali.
Tapi PPP kesandung apes. Satu bulan sebelum gelaran pileg 2019, tepatnya pada tanggal 15 Maret 2019, bersama 4 orang lainnya Rommy ditangkap oleh KPK saat berada di Surabaya Jawa Timur.
Rommy diduga tersangkut kasus hukum pidana. Sosok yang ketika itu masih menjabat Ketua Umum PPP, didera masalah dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama. Rommy tak berkutik.
Dilalah, tepat pada tanggal 17 April April 2019, sekali lagi satu bulan setelah Rommy ditangkap KPK, diselenggarakan pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI sebanyak 575 legislator.
Lalu apa fakta yang terjadi..?Â
Hasil perolehan suara PPP langsung anjlok. Jika pada pileg 2014 mendapatkan 39 kursi konversi 6.53 persen, maka saat pileg 2019 tinggal 19 kursi. Di mana konversi persentasenya cuma 4.52%.
Cukup mengenaskan bukan..? Akankah kondisi tersebut terjadi pada PKB setelah Muhaimin Iskandar diperiksa kpk..? Jawabannya pastilah tidak. Siapa sich yang ingin PKB turun suaranya.
Naah, jika memang tak ingin bernasib sial seperti PPP era Romahurmuziy, pemanggilan Cak Imin oleh KPK semestinya dijadikan perhatian sangat serius. Para Kyai dan elit PKB perlu melakukan langkah antisipasi.
Kalau nanti Cak Imin berhasil lolos dari jeratan hukum perkara Kemenakertrans, syukur alhamdulilah. PKB tetap bisa melanjutkan agenda. Ya meskipun harus sedikit olah diplomasi untuk mengkonter sisa-sisa persepsi negatif pasca Cak Imin menjalani pemeriksaan.
Namun kalau terus ke tahap pemeriksaan lebih mendalam, dan berakibat Cak Imin jadi tersangka, maka ini yang saya katakan di atas tadi "gak bahaya tah". Mau tak mau PKB harus segera mencari sosok pengganti Cak Imin untuk pegang komando sebagai Ketua Umum.
Baik lewat jalan konstitusional untuk secepatnya menggelar Musyawarah Luar Biasa. Atau jika di rasa sangat mendesak dan tak ada waktu lagi, cukup mengangkat PLT atau Pelaksana Tugas. Jika tidak, dalam arti masih berkutat pada soal Cak Imin, siap-siap saja PKB akan bernasib sama seperti PPP. Tapi semoga saja tidak.