Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Intip Maksud Demokrat Nyatakan Bisa Gabung ke Gerindra

22 Juli 2023   08:42 Diperbarui: 22 Juli 2023   08:47 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya bersama Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kantor DPP Demokrat Jakarta, Sumber Foto Kompas.com

Dan itu wajar. Namanya juga proses yang berlangsung di dunia politik. Apalagi memasuki tahapan sekarang. Dimana waktu pelaksanaan pemilu berjalan tambah dekat, bukan makin jauh. Maka gerak cepat Demokrat untuk merapat ke Partai Gerindra amat diperlukan. Dan ini sudah benar. Karena parpol "milik" Prabowo Subianto ini merupakan salah satu diantara tiga poros yang sementara ini ada.

Pikir Demokrat, ya kalau KPP terus lanjut. Lha kalau bubar..?  Dimana menemukan cantolan untuk ikut pilpres 2024..? Jangan sampai Demokrat ada di posisi seperti Golkar saat ini. Di himpit oleh persoalan internal, hingga muncul wacana Munaslub cuma gara-gara ketinggalan kereta. Alias kehilangan momentum tak juga mampu membentuk atau bergabung ke satu koalisi.

Sekedar flashback, di internal Partai Golkar sedang terjadi gejolak. Ketua Umumnya Airlangga Hartarto di gugat oleh kadernya sendiri. Karena dianggap tak mampu mengemban amanat untuk mengusung Airlangga jadi capres. Meski relatif sudah bisa diredam, bukan berarti urusan selesai. Ingat, dalam kontesk pilpres 2024 posisi Golkar saat ini masih sendirian.

Posisi sendirian tersebut, bisa di alami oleh Partai Demokrat andai KPP benar-benar bubar. Dan fenomena tak bagus ini di cermati betul oleh para petinggi Demokrat. Sekarang tinggal tunggu dan lihat perkembangan kedepan. Seperti apa faktanya..? Jika KPP masih eksis hingga pendaftaran pilpres, saya yakin Demokrat tetap bersama Nasdem dan PKS. Tapi kalau KPP bubar, Demokrat akan segera susun strategi pemilu 2024 baru.

Adapun dua poros lain, yakni PDIP yang sudah bersama PPP, Hanura dan Perindo mencapreskan Ganjar Pranowo, serta Gerindra PKB di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR yang mengusung Prabowo Subianto, tinggal menunggu fakta baru yang akan terjadi di KPP. Bubar atau tidak..? Bubar bisa mempertimbangkan Demokrat untuk diajak gabung. Tidak ya tak apa-apa. Kontestasi akan lanjut ke rebutan vox pop.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun