Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Mengapa Generasi Muda Enggan Terjun ke Dunia Politik?

18 Juli 2023   12:41 Diperbarui: 19 Juli 2023   04:22 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Generasi Muda Terjun ke Dunia Politik. (Sumber Foto Kompas/Hendra A. Setiawan)

Maka tak salah kemudian muncul fenomena sangat miris. Naudzubillah, para pejabat yang terpilih lewat rebutan vox pop, sering berakhir di penjara. Karena diputus bersalah oleh pengadilan. 

Setelah kena OTT KPK akibat nyuri uang negara. Sehingga, pasca menjabat bukannya enak-enak menikmati masa pensiun bersama istri, anak, dan cucu. Tapi dapat gelar baru bernama narapidana. Fakta berbagai kasus ini, lagi-lagi menjadikan dunia politik amat menakutkan bagi generasi muda.

Ada solusi mengatasi tingginya biaya anak muda berpolitik yang kemudian melahirkan dampak negatif itu. Bagaimana caranya..? 

Lembaga pendidikan tinggi khususnya jurusan ilmu politik, yang kelak diharapkan dapat melahirkan para pejabat berkualitas tinggi, baik dari segi kinerja maupun moral, menerapkan kurikulum pengabdian masyarakat yang lebih banyak porsinya, ketimbang teori di ruang kelas.

Dengan kurikulum seperti itu, jalan lempang politik kaum muda guna mencetak calon pejabat yang sejak dini dihadapkan pada kenyataan yang terjadi diluar kampus, menemukan medianya. 

Bagaimana lewat empati, mereka jadi pendamping. Dan berbekal kapasitas, mencari solusi atas masalah-masalah yang ada dan menjadi kebutuhan masyarakat. Kelak ketika nyalon, kiprah ini akan membekas dan diketahui publik. Hingga tak perlu cost besar untuk menang rebutan vox pop.

Berikutnya, saat menjabat tak lagi kemaruk main keruk uang negara. Sebab ketika sedang menjalankan kewajiban kurikulum mengabdi cukup lama di tengah masyarakat, ikut pula merasakan pahit getirnya kehidupan. 

Jadinya, begitu muncul godaan setan untuk korupsi, hatinya tergerak jadi penolong. Bahwa uang negara itu bukan untuk diembat. Tapi di distribusikan kepada rakyat buat pembangunan.

Sementara itu, untuk anak muda yang tak kuliah di jurusan politik tapi ingin jadi pejabat, sebaiknya didahului pendidikan macam kurikulum pendidikan tinggi tadi. Yaitu pengabdian masyarakat. Kalau perlu, ini jadi syarat dalam bentuk regulasi yang diketok sebagai undang-undang. 

Agar penguasa yang duduk sebagai pengurus parpol maupun pejabat negara, memiliki kemampuan dan mental mumpuni sebagaimana gambaran tadi. Dengan kata lain, integritasnya dapat dipertanggungjawabkan.

Demikian sekelumit ulasan bagaimana mencetak politisi muda. Mencermati fenomena belakangan, yang menjadikan profesi selain politik sebagai pilihan utama, patut menjadi keprihatinan kita bersama. Terutama pejabat internal parpol dan pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun