Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Perbedaan Waktu Ramadhan dan Solat Tarawih

21 Maret 2023   08:21 Diperbarui: 29 Maret 2023   09:34 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai tarawih dan juga witirnya, Gus Dur memberi sambutan. Salah satu yang beliau sampaikan adalah soal perubahan jumlah rakaat. Dari yang awalnya sebanyak 23 ala NU, lalu pindah hanya 11 rakaat ala Muhammadiyah. Kata Gus Dur ketika itu,”Dalam sejarah baru kali ini terjadi, ada warga NU di-Muhammadiyah-kan secara massal hanya oleh seorang anggota Muhammadiyah..”. Pak AR dan para jamaah terkekeh mendengar komentar Gus Dur.

Begitulah sikap inklusif beliau berdua. Meski beda pandangan fiqh, tak membuat itu sebagai pertentangan secara diametral. Sebaliknya, malah dijadikan momen saling memperkaya. Ini semua tak lain karena kompetensi keilmuan yang memang sudah sampai pada maqam ‘allamah. Artinya, Pak AR dan Gus Dur sangat-sangat alim. Beliau bukan ulama karbitan yang belakangan ini marak bermunculan. Baru kenal agama saja, sudah berani kasih lebel bid’ah atau bahkan kafir kepada sesama muslim.

Menghadapi jatuhnya awal ramadhan yang bisa jadi juga berbeda antara Muhammdiyah dan NU, sikap terbaik adalah meniru Pak AR dan Gus Dur. Sebagaimana kita maklum, bahwa Muhammadiyah sudah ambil keputusan dimulainya puasa tahun ini jatuh pada tanggal 23 Maret 2023. Dengan demikian dapat dipastian, pada Kamis besok lusa warga Muhammdiyah sudah mengharamkan makan minum di siang hari.

Sementara NU belum mengeluarkan keputusan. Organisasi yang sebenarnya merupakan “adik’ dari Muhammdiyah sebab lahir belakangan dan para pendiri keduanya merupakan satu “saudara” karena berguru pada ulama yang sama yakni KH. Ahmad Kholil Bangkalan, biasanya masih menunggu keluarnya hilal. Yaitu bulan sabit muda yang sangat tipis dan muncul tiap awal bulan baru.

Lalu kapan kita umat muslim bisa memulai solat sunnah tarawih..? Ya tergantung ikut yang mana. Kalau anda kebetulan warga Muhammdiyah, solat tarawih akan dimulai pada hari rabu malam kamis mendatang ini. Tapi bagi anda yang warga NU, tentu harus tunggu keputusan lebih lanjut. Bisa sama atau beda dengan Muhammadiyah. Tergantung keluarnya hilal.

Saya sendiri oleh Allah dilahirkan dan dibesarkan dikalangan NU. Jadi saya tunggu keputusan PBNU. Meski NU tulen, tapi saya “ditaklukkan” oleh seorang warga Muhammadiyah. Siapa gerangan..? Tak lain istri saya. Ya benar. Jodoh saya oleh Allah dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah. Lalu bagaimana..? Ya biasa saja. Seperti halnya Pak AR dan Gus Dur, kita jadikan perbedaan itu sebagai kekayaan intelektual. Bahkan disaat tertentu jadi guyonan. Heheeeeeeeee….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun