Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Anies Kalah Jika Head To Head Lawan Prabowo

7 Maret 2023   08:17 Diperbarui: 7 Maret 2023   08:18 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Prabowo Subianto Lawan Anies Baswedan, Sumber Foto DetikNews

Terkini, hasil survei IPS yang dilakukan pada periode 15-24 Februari 2023, menempatkan Prabowo sebagai pemenang dengan raihan suara sebanyak 33.2%. Jauh diatas Anies yang hanya dapat 20.9%. Survei dari POLSTAT pada rentang waktu 10-18 Februari 2023 juga menunjukkan hasil Prabowo menang. Terakhir, Rilis Litbang Kompas tentang survei 1 lawan 1 capres 2024 yang diadakan pada 25 Januari-4 Februari 2023, menyajikan data Anies keok lawan Prabowo (DetikNews, 6/03/2023).

Jauh sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya tarung lawan Anies, juga sebelum IPS, POLSTAT dan Litbang Kompas menyajikan data hasil survei, saya sudah punya pendapat bahwa Prabowo akan menang jika tarung head to head lawan Anies. Pendapat ini saya tuangkan dalam tulisan di Kompasiana pada 8 Oktober 2022 lalu. Judulnya “Pilpres 2024, Prabowo Lawan Anies”.

Apakah nanti akan jadi fakta atau tidak, tergantung pada sikap Prabowo selanjutnya. Utamanya dalam hal memilih bakal Cawapres. Ukurannya adalah, apakah figurnya sanggup menambah potensi suara Prabowo atau malah akan menggerus..? Kalau menggerus, berat bagi Prabowo untuk jadi penerus Jokowi. Meskipun suaranya ditambah oleh elemen yang pernah memenangkan Jokowi jadi Presiden dua periode yakni JoMan dan Musra.

Untuk bakal Cawapres, hingga kini sosok yang disodorkan kehadapan Prabowo masih belum konstan, alias pasang surut. Utamanya figur yang punya latar belakang NU. Kapan hari, menguat nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Namun beberapa waktu kemudian, beralih ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Mana yang akan diambil oleh Prabowo, mari kita tunggu perkembangan berikutnya.

Hanya saja, kedua tokoh tersebut memang sama-sama punya nilai tersendiri dikalangan warga Nahdliyin. Baik Cak Imin maupun Khofifah adalah kader terbaik yang dididik dan dibesarkan oleh NU. Andai Prabowo mampu membuat keduanya duduk bareng, apalagi ditambah Mbak Yenny Wahid, lalu mereka bersepakat menentukan siapa salah satu diantara ketiganya yang “direlakan” jadi cawapres, betapa dahsyat kekuatan Prabowo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun