Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mencermati Progres, Manuver dan Sikap Partai Koalisi

2 Februari 2023   08:24 Diperbarui: 2 Februari 2023   08:47 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ekstrim adalah manuver calon anggota KP. Saking hebatnya, bahkan main ancam koalisi bisa bubar. Demokrat berkali-kali memperingatkan Nasdem. Agar aspirasinya memajukan Sang Ketum sebagai cawapres diperhatikan. Sementara Nasdem, balik ancam agar Demokrat tak main “pokoknya”. Yang terbaru. Nasdem datang ke markas “musuh”. Elitnya ke Sekber Gerindra PKB. Surya Paloh mengunjungi Kantor Golkar. Untuk PKS, manuvernya lebih soft.

Secara kelembagaan, PDIP tak banyak melakukan manuver. Partai ini lebih kepada pilihan wait and see. Hanya para kader yang masuk nominasi capres saja yang sering menunjukkan aksi. Utamanya Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Tapi itupun dulu-dulunya. Sekarang tak terlihat. Apakah dibalik layar tetap bermanuver tapi tak mau diliput pers untuk menjaga stabilitas internal PDIP, kurang paham saya.

Terakhir dari segi Sikap. Tak banyak respon KIB terhadap serangan dari luar. Mungkin karena jarang mendengungkan permusuhan terhadap lawan politik. KIB hanya fokus pada kepentingan internal mencari dan memutuskan kandidat. Kapan hari memang ada sindiran anggota KIB “mencaplok” kader partai lain. Namun tak mendapat balasan berarti dari anggota KIB. Bisa jadi karena dianggap tak terlalu penting untuk disikapi.

Kalau sikap KIR, selalu senang dan optimis. Mengapa, sebab kecenderungan yang datang menghampiri senantiasa membawa aura positif. Juga tak ada rebutan posisi akibat pengaruh dari luar. Berdasar fakta riil, masing-masing anggotanya sadar diri. Kapan hari bahkan kedatangan tamu salah satu anggota KP. Yang memberi sinyal akan masuk ke KIR kelak. Cukup menggembirakan bukan…

Lain lagi sikap calon anggota KP. Nampak kurang jelas. Utamanya yang ditunjukkan oleh, lagi-lagi, Nasdem dan Demokrat. Apakah hendak merespon kejadian yang datang dari dalam, atau yang berasal dari luar.? Nasdem lebih banyak “ngomongin” teman sendiri. Lalu Demokrat sukanya menyikapi “hantu”. Kata AHY, “Ada yang tidak ingin koalisi perubahan ini terjadi” (Kompas.com, 20/01/2023). Siapa yang dimaksud, AHY tak mengungkap. Makanya saya sebut “hantu”.

Terakhir sikap PDIP. Parpol ini lebih seringnya justru mengamati tindak tanduk partai lain. Tandanya, main sindir-sindiran. Alias enggan menyebut nama secara langsung. Namun sebaliknya, tak mau merespon desakan yang datang dari luar. PDIP cuek-cuek saja ketika ada yang minta segera putuskan nama capres cawapres. Tak mengapa sebenarnya. Toh pendaftarannya masih pada bulan Oktober 2023 mendatang.

Bagaimana para pembaca sekalian melihat progress, manuver dan sikap beberapa partai politik yang saat ini lagi persiapan menuju pilpres 2024. Kelihatan unik dan menarik bukan. Pada situasi tertentu malah agak naif juga ya. Menganggap ada sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Tapi kadang juga menutup mata terhadap fakta yang sesungguhnya ada di depan mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun