Belakangan, nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno makin intens disebut bakal ikut bertarung pada pemilu presiden mendatang. Sebelumnya memang sudah masuk radar survei beberapa lembaga kredibel. Baik sebagai capres maupun cawapres. Hanya saja, perolehan suara tertinggi ada di cawapres, bukan capres.
Kali ini, penyebutan Sandiaga di kaitkan dengan PPP. Partai politik yang dalam konteks pilpres, telah mengikat pertemanan dengan Golkar dan PAN. Diberi nama Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB. Masuknya nama Sandi ke PPP dibenarkan oleh PLT Ketum Muhammad Mardiono. Disarikan dari Tempo.co 08/01/2023, kata Mardiono partai yang punya lambang Kakbah itu punya minat usung Sandiaga pada pilpres 2024.
Bagi pengamat politik, wacana Sandi diminati PPP tentu jadi perhatian khusus. Mengapa, karena sampai detik ini Sandi merupakan kader Partai Gerindra. Masak akan bersaing dengan Prabowo Subianto yang sudah lebih dulu di capreskan oleh partai ini. Kan tak mungkin. Kecuali dipasangkan ulang sebagai cawapres seperti pilpres 2019. Tapi saya kira ini juga tak mungkin.
Lepas dari masalah tersebut, soal kandidat yang akan ditarungkan rebutan vox pop oleh PPP ternyata masih dalam proses. Rupanya, PPP tak mau kalah dibanding anggota KIB yang lain macam PAN dan Golkar. Sudah maklum kan, kapan hari PAN getol mendorong Ganjar yang dipasangkan dengan Erick Thohir. Sementara Golkar masih tetap konsistens mengusung Ketuanya Airlangga Hartarto.
Makanya, PPP kini makin aktif melakukan penjaringan. Pinjam bahasa yang disampaikan Mardiono beberapa hari lalu, bahwa PPP membuka diri terhadap berbagai tokoh bangsa, semua elemen masyarakat untuk bergabung ke PPP membangun bangsa. Tentu sesuai proporsi masing-masing. PPP membuka luas tidak hanya pada Pak Sandiaga. Namun juga kepada siapa pun (Kompas.com, 03/01/2023).
Apa yang di sampaikan Mardiono tentu merupakan peluang besar. Yang sangat mudah untuk dimanfaatkan. Utamanya oleh siapapun tokoh yang merasa punya potensi, kekuatan, massa dan tentu juga biaya. Guna ikut bersaing menjadi kandidat. Siapa tahu ada nasib baik. Tuhan memberi kemenangan dan terpilih jadi presiden berikutnya menggantikan jabatan Pak Jokowi.
Tak terkecuali bagi Sandiaga Uno. Dimaklumi, tokoh politisi muda ini sangat potensial. Lebih-lebih punya pengalaman merasakan “kerasnya” atmosfir pemilihan. Pertama ketika pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Saat itu Sandi menjadi Calon Wakil Gubernur Anies Baswedan. Hasilnya, sukses mengalahkan petahana Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok. Kedua, pada pilpres 2019 menjadi cawapres Prabowo Subianto. Hanya saja kali ini kalah sama jokowi.
Sosok Sandiaga sendiri saya nilai cukup punya tempat di kalangan PPP. Sandi mendapat nilai positif. Terbukti, saat hadir pada acara Harlah PPP ke-50 di Yogyakarta pada Minggu, 8 Januari 2023 kemarin, namanya di elu-elukan oleh para simpatisan. Bahkan di teriaki “Sandi Presiden, Sandi Presiden”.
Tak kurang, Pak Mardiono sendiri memberi apresiasi bagus terhadap kinerja Sandi. Sebagai Menteri, dianggap sukses membuktikan kemampuan. Terinci, Mardino mengatakan “Pak Sandi berhasil membuat ekonomi dan pariwisata menggeliat kembali meskipun kondisinya sempat terpuruk saat pandemi, bahkan Indonesia bisa dikatakan paling cepat kebangkitan ekonominya dibanding negara lain” (Tempo.co, 08/01/2023).
Melihat fakta apresiasi tersebut, ada keyakinan kuat nama Sandiaga Uno akan di proses oleh PPP. Dan nanti setelah dibicarakan lewat mekanisme internal, tentu akan dilanjutkan sosialisasi. Untuk kemudian ditawaran kepada rakyat sebagai kandidat dari PPP. Guna menjaring respon berikutnya. Layak atau tidak nama Sandi dibawa ke forum yang lebih luas. Yaitu KIB.
Cuma ada masalah. Yang nampaknya butuh pemikiran mendalam sebelum Sandi dan PPP mengambil keputusan. Seperti saya ungkap di awal tadi, Sandiaga Uno merupakan kader Partai Gerindra. Secara pribadi, tentang kemungkinan dirinya gabung ke PPP juga pernah ditanggapi oleh Sandi. Saat ditanya oleh wartawan ketika ada di Istana Kepresidenan beberapa hari lalu.
Menjawab pertanyaan wartawan waktu itu, menurut Sandi saat ini dirinya adalah kader Gerindra. Sandi juga menyampaikan, bahwa dirinya patuh dan tegak lurus kepada apa yang menjadi arahan Pak Prabowo sebagai Ketua Umum Partai. Disampaikan juga, hubungan dirinya dengan Gerindra sangat baik, harmonis dan sinergis (Kompas.com, 02/01/2023).
Melihat kenyataan tersebut, beberapa hari lalu Mardiono sebenarnya pernah menyatakan tak etis menarik Sandi ke PPP. Bahkan, Mardiono sampai kasih andai-andai se umpama mencabut tanaman. Pak Sandiaga Uno adalah kader Partai Gerindra. Ya tak etis kalau PPP kemudian mencabut tanaman yang tumbuh di lahan orang lain. Demikian pertimbangan Mardiono. Sebagaimana saya sarikan dari laporan Kompas.com 03/02/2023.
Apakah Sandiaga Uno pada akhirnya jadi berlabuh ke PPP..? Mari kita tunggu saja perkembangan berikutnya. Nampaknya, Mardiono sedang mengupayakan hal itu. Bisa jadi, Mardiono akan melakukan lobby ke Partai Gerindra. Terlebih, PPP punya pengalaman relatif sering mencalonkan kader Gerindra sebagai kepala Daerah di berbagai wilayah.
Jadi kalau nanti Sandi menjadi kandidat capres atau cawapres dari PPP, sebenarnya bukan fenomena baru. Kalau terwujud, bisa dianggap melanjutkan tradisi yang selama ini sudah terjadi di struktur bawah partai ini. Konektifitasnya akan lebih mudah. Serta tambah memperkuat jaringan yang selama ini memang sudah terbentuk kuat.
Bagi Sandi sendiri, masuk ke PPP saya kira bukan halangan. Ditambah lagi, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco kasih penegasan. Bahwa bukan sesuatu masalah jika pada akhirnya Sandiaga Uno pindah ke PPP. Hanya saja, lanjut Dasco, hingga kini baik Sandi maupun PPP belum melakukan komunikasi dengan Gerindra (Kompas.com, 29/12/2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H