Cuma kalau menyimak pernyataan Prabowo tentang mekanisme penentuan pasangan capres cawapres di KIR, nampaknya posisi PKB masih kuat. Disarikan dari berbagai sumber, berkali-kali Prabowo kasih penekanan. Bahwa kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden akan dibicarakan bersama oleh Gerindra dan PKB.
Demikian pula kalau menyimak apa yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani saat mendampingi Prabowo ke Jatim sowan menemui para Kyai. Kata Muzanni, Prabowo juga melaporkan hal serupa dihadapan para Kyai. Bahkan hingga diperjelas secara detail. Bahwa salah satu poin kesepakatan koalisi Gerindra PKB adalah capres cawapres ditentukan bersama oleh Prabowo dan Cak Imin.
Sementara itu, minat Cak Imin untuk ikut bertarung pada pilpres 2024, baik sebagai capres maupun cawapres, kelihatan sangat kuat. Salah satunya mungkin karena didorong oleh keputusan partai. Melihat hal ini, kiranya agak sulit muncul nama lain. Ketika Prabowo bicara berdua dengan Cak Imin soal penentuan kandidat.
Capres pastilah Prabowo. Karena sudah sejak awal diputuskan oleh Gerindra. Juga karena hasil suara pada pemilu 2019 lebih besar dibanding PKB. Cawapres, saya duga kuat Cak Imin akan menyodorkan nama sendiri. Ya wajarlah. Pertimbangan utamamya, karena PKB merupakan partai yang menjadi faktor penentu cukupnya suara Gerindra untuk usung pencapresan Prabowo. Tanpa PKB suara Gerindra tak cukup.
Well, melihat beberapa hal diatas nampaknya eksistensi PKB masih cukup dipertimbangkan di hadapan Gerindra. Dan peluang Cak Imin untuk digandeng sebagai cawapres oleh Prabowo tetap terbuka lebar. Tinggal bagaimana kemudian PKB dan Cak Imin memainkan peran masing-masing sedemikian rupa. Agar eksistensinya makin menambah power posisi Gerindra dan Prabowo.
Kalau tak ada aral melintang, pasangan kandidat capres cawapres Prabowo-Cak Imin akan daftar ke KPU. Lawanya nanti, tinggal tunggu kepastian bergabungnya Demokrat dan PKS ke Nasdem yang sudah mencapreskan Anies Baswedan. Juga dari pasangan Koalisi Indonesia Bersatu besutan Golkar, PPP dan PAN. Ditambah PDIP yang bisa jadi jalan sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H