Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jika Tak Mampu Atasi Tiga PR, Anies Bisa Gagal

6 Desember 2022   07:12 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:32 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres Nasdem Anies Baswedan Terpantau Turun Dari Jet Pribadi, Sumber Foto Solopos.com

Mengapa, karena eksistensi Anies sebagai capres tak melulu ditentukan oleh partai Nasdem. Bagaimanapun juga, tetap membutuhkan kehadiran Demokrat PKS. Pertanyaan menggiring seperti diatas, bagaimanapun juga membuat Demokrat dan PKS cemburu. Dipikiran keduanya bisa muncul persepsi dipinggirkan. Menjadi “anak” kedua dan ketiga yang mau tak mau mengalah pada Nasdem.

Dimana-mana, yang namanya pertemanan politik, ya harus membawa untung bersama. Walau dalam pelaksanaanya perlu disesuaikan dengan kondisi. Jika hanya salah satu, ya bukan koalisi namanya. Tapi hendak menang sendiri. Andai saya digitukan, ya ogahlah. Masak cuma jadi sapi perah. Andaipun sama-sama tak dapat cawapres, mending cari teman lain. Entah kalau Demokrat PKS mau diplokoto seperti itu. Ya silahkan.

Sekarang PR Anies yang ketiga. Yaitu politik identitas. Kalau yang ini, merupakan masalah yang perlu diselesaikan ketika masuk tahap kampanye. Tak dapat dipungkiri, soal yang ketiga tergolong lebel yang hingga kini tetap melekat pada diri Anies. Seakan-akan sudah merupakan trademark. Bagai ciri-ciri tubuh yang relatif sulit dihilangkan.

Sebab musababnya, apalagi kalau bukan pilkada DKI Jakarta tahun 2017 silam. Kok masih tetap melekat..? Bukankah saat Anies menjabat sebagai Gubernur kelihatan sangat toleran sekali..? Buktinya, ketika Natalan di bulan Desember, Anies hadir ke gereja. Juga, tak nampak ada kebijakan yang mendiskriminasi kelompok agama tertentu.

Tak dipungkiri memang demikian. Cuma tingkat kepercayaan publik terhadap Anies khusus soal politik identitas sudah kadung luntur. Mengapa, karena ketika di pilkada itu Anies seakan-akan melakukan pembiaran. Bahkan terkesan menikmati. Mungkin karena secara elektoral amat menguntungkan. Jadinya lalu mengkristal. Amat sulit mengembalikan citra Anies ke posisi semula. Kecuali ada upaya sangat kuat.

Mendesain turun kesemua lapisan masyarakat, hingga ada rencana Perayaan Natal Nasional di Papua merupakan salah satu strategi Tim Pemenangan untuk menghapus lebel Bapak Politik Identitas pada diri Anies. Berhasilkah cara ini..? Wallahu’aklam bisshowab. Yang jelas, kalau strategi macam begituan dianggap hanya sebagai upaya menarik suara, bukan murni dari lubuk hati paling dalam, jadinya bisa percuma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun