Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Tim Prabowo Ekspose Karpet Merah dan Sikap Sempurna

21 November 2022   08:17 Diperbarui: 23 November 2022   14:16 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (Foto: KOMPAS/YUNIADHI AGUNG (MYE))

Karena menjadi bagian dari pemerintah dan pembawaan diri adalah dua hal berbeda. Yang pertama berhubungan dengan pilihan profesi. Sementara yang kedua adalah model atau cara mengungkapkan ekspresi.

Perubahan karakter Prabowo Subianto, dalam pandangan saya lebih dekat karena faktor  beda lingkungan dibanding sebelumnya. 

Sering bergaul dan interaksi dengan Pak Jokowi, telah menggugah rasa belajar Prabowo untuk terus menerus melakukan evaluasi. Dan rupanya, pembawaan Pak Jokowi yang lembut, adem, damai  dan toleran, mampu diadopsi dengan baik oleh Prabowo.

Apakah perubahan demikian dilakukan hanya demi mendongkrak popularitas menjelang pilpres 2019, dimama munculnya kesan atau persepsi positif terhadap seorang capres sangat dibutuhkan? 

Ataukah memang murni tumbuh dari nurani Prabowo, mengingat mantan Danjen Kopasus tersebut pernah disebut sebagai tokoh yang paling ikhlas oleh KH. Abdurrahman Wahiud Atau Gus Dur..?

Tak bisa dikatakan dengan pasti. Karena itu merupakan gerakan hati. Anda tahu, kalau yang namanya gerakan hati tak ada satupun manusia yang bisa mengetahuinya dengan sangat akurat. Kecuali yang menciptakan. Yaitu Tuhan Yang Maha Tahu atas segala apa yang terbersit dalam diri manusia serta alam sekitar.

Tapi yang jelas, soal niat hati tersebut, apakah murni atau ada udang dibalik batu, didunia politik tak tergolong pembahasan yang sering dibicarakan. Kasarnya, perubahan karakter yang terjadi pada seorang politisi tak perlu dihubungkan dengan ikhlas atau riyak. 

Dua-duanya diperbolehkan. Karena urusannya menyangkut kepentingan antar sesama manusia. Adapun soal penilaian dari Tuhan Yang Maha Tahu, biar menjadi masalah pribadi yang bersangkutan.

Bagi seorang politisi, mengubah karakter baik lewat rekayasa, karena faktor lingkungan, untuk perbaikan diri maupun demi kepentingan branding, bukan sesuatu yang tabu atau terlarang. 

Sah-sah saja. Malah, jika memang dibutuhkan akibat adanya tuntutan strategi, dianggap tindakan yang justru wajib dilakukan. Siapapun politisinya, saya yakin pernah melakukan “komuflase” semacam itu.

Dan sebagai pasukan, Tim Prabowo saya anggap sukses luar biasa menampilkan perubahan karakter Sang Capres lewat branding. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun