Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diplomasi Mangrove Ala Jokowi

17 November 2022   08:20 Diperbarui: 17 November 2022   10:32 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi untunglah. Disini Indonesia masbrow. Punya presiden bernama Joko Widodo. Yang kemudian menunjuk Menteri Pertahanan seorang purnawirawan Jenderal Mantan Danjen Kopasus Prabowo Subianto. Dan ada Panglima TNI kualitas nomor wahid Andika Perkasa. Dimana ketiganya, tak bermaksud menafikan peran tokoh lain, telah bekerja keras agar G20 Bali sukses berjalan sesuai agenda.

Jadi, jangan coba-coba banding dengan negara lain. Meski mungkin dibidang berbeda kita kalah, tapi soal keamanan kitalah jagonya. Memang benar, kapan hari sebelum hari H G20 sempat terjadi cobaan sedikit. Ketika ada seorang wanita bercadar bawa pistol berulah mau terobos istana. Yang kemudian ditangkap oleh pihak keamanan.

Entah apa maksud wanita itu dan siapa yang kirim, wallhu’aklam bisshowab. Mungkin hendak membuat image bahwa negara Indonesia lagi rentan. Tak layak mengadakan forum tinggi internasional macam G20, karena ada resiko keamanan bagi para peserta. Namun ternyata, tujuan itu tak sukses. Peristiwa wanita bercadar terobos istana, oleh negara peserta G20 hanya dianggap angin lalu. Bagai sebutir debu dilantai. Yang cara bersihkannya cukup di lap pakai selembar tisu.

Itulah yang ingin ditunjukkan oleh Presiden Jokowi kepada dunia lewat Diplomasi Mangrove. Dan ternyata memang benar-benar jadi kenyataan. Tingkat kondusifitas yang tinggi, tercipta bukan hanya diarena kegiatan atau ruang rapat. Diluar lokasi sekitar tempat acara juga demikian. 

Terbukti, usai acara Gala Dinner di Garuda Wisnu Kencana, Presiden Perancis Emmnuel Macron menyempatkan diri "blusukan" turun kejalan macam kebiasaan Jokowi. Saking amannya kondisi, Macron bahkan bebas bercengkarama dengan warga lokal dan turis asing yang kebetulan melintas. Akibat ini, ada netizen yang menjulukinya dengan sebutan "Macrowi".

Maka saya kira bukan sebuah tindakan berlebihan, ketika Paspampres Indonesia melarang pasukan pengamanan Amerika dan China ikut masuk ke arena VVIP sebagai bentuk pengawalan melekat kepada masing-masing presiden. Meski sempat ada protes kecil terutama dari pengawal Xi Jinping, larangan itu akhirnya dipatuhi. Tak lain karena Paspampres Indonesia mampu mengganti tugas-tugas mereka mengamankan kepala negara.

Terakhir, dalam hal pengamanan G20 patut diacungi jempol peran panglima bersama pasukan TNI. Anda tahu, selama berhari-hari sebelum hari H, Andika Perkasa dan  kawan-kawan sudah aktif lakukan penjagaan disekitar lokasi acara. Bahkan, khusus untuk kegiatan jalan-jalan di hutan mangrove, pasukan Pak Panglima harus ngendon berhari-hari di air laut dan lumpur pinggir pantai. Sebuah upaya yang tentu sangat melelahkan. Selamat buat Indonesia dan Pak Jokowi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun