Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perlu Waspada, Anies Bisa Di-"Ganjarkan"

6 November 2022   08:42 Diperbarui: 6 November 2022   08:59 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan Dan Ganjar Pranowo, Foto Dok. Kompas TV.

Ganjar dan Tim saya kira terlalu asyik berkonten ria. Akibatnya, PDIP yang awalnya sangat diharap kepincut oleh elektablitias Ganjar yang naik lewat medsos, jadi tersinggung. Ini sebagai bahasa lain dari marah. Partai Megawati ini merasa ditinggal. Apalagi ada Puan Maharani. Yang rupanya lebih diinginkan ketimbang Ganjar.

Akhirnya, PDIP yang walau sendirian cukup syarat ajukan capres, justru ngambek. Bukannya diambil sebagai kandidat, Ganjar malah kena sanksi. Memang hanya berupa teguran lisan. Tapi sudah cukup membuat Ganjar dan dan para pendukung ketar-ketir. Bisa-bisa, kedepan malah meningkat jadi teguran keras. Untuk kemudian secara resmi didepak dari bursa pencalonan PDIP.

Dampak lain, upaya Ganjar selama lebih kurang sembilan tahun berproses menaikkan elektabilitas akan percuma. Tak bisa digunakan sebagai modal nyapres. Kecuali nekat keluar dari PDIP. Itupan masih belum tentu. Karena beberapa partai yang sekarang sudah terikat oleh koalisi macam Golkar, PPP dan PAN di KIB, atau Gerindra PKB di KIR, tentu sudah punya list daftar usulan capres-cawapres.

Jadinya, posisi Ganjar makin sulit. Gubernur Jateng yang sekarang masih menjabat ini dihadapkan pada situasi mengambang. Tetap di PDIP sudah kena semprot. Mau pindah kelain hati, belum tentu diterima. Anda tahu, situasi demikian, kemungkinan juga dialami oleh Anies Baswedan. Terlalu asyik turun kebawah dan memandang enteng upaya menggandeng teman koalisi, bisa membuat Demokrat PKS tersinggung dan ngambek, sebagaimana terjadi pada PDIP dalam kasus Ganjar.

Kalau Demokrat PKS tiru PDIP, Anies pasti bingung. Masih di Nasdem tak bisa diharap. Hendak ikut KIB atau KIR, mustahil. Akhirnya, Anies terbuang. Karena di “Ganjarkan” oleh Demokrat PKS. Persis perlakuan PDIP terhadap Ganjar Pranowo. Maka habislah nama Anies Baswedan dari peredaran capres. Namanya tenggelam ditengah hiruk pikuk keramaian pilpres 2024, seiring berlalunya tahapan penentuan kandidat oleh KPU.

Hari pencoblosan Pilpres kurang lebih sekitar dua tahun lagi. Saya lihat masih cukup waktu mengupayakan proses kecukupan syarat bagi Anies. Ada baiknya, Anies dan Tim sekarang fokus lebih dulu pada teman koalisi dan cawapres sesuai amanat Nasdem. Toh elektabilitasnya sudah relatif bagus. Selalu nangkring di tiga besar. Bahkan pada survei terbaru cenderung naik. Nah, begitu urusan cawapres dan koalisi beres, baru lakukan safari politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun