Menjadikan EBY ketum demokrat, bagi SBY tentu bukan persoalan sulit. Apalagi posisi beliau sebagai Ketua Dewan Pembina. Yang punya otoritas dan hak penuh mengatur dinamika partai. Anda masih ingat estafet pergantian ketum dari SBY ke AHY, begitu mudah bukan..? Semudah itu pula saya kira menggeser “kursi” AHY ke EBY.
Lalu bagaimana karir politik AHY..? Jika memang ingin berproses di politik hingga masuk jenjang pemerintahan level tertinggi kelak, kakak EBY tersebut sebaiknya harus rela dan tak perlu gengsi apalagi malu untuk memulai dari level dasar lebih dulu. Misal nyalon sebagai Bupati Pacitan. Ini pilihan realistis dan sangat mendidik bagi seorang politisi yang ingin menimba pengalaman.
Pacitan adalah markas utama Pak SBY dan merupakan “negara” Demokrat. Bertarung serta menang pilkada disini tentu tak sulit bagi AHY. Jika skenario jalan, jadi bupati di wilayah Jatim ini merupakan peluang dan kesempatan mendapat panggung. AHY dapat melakukan branding besar-besaran tentang kualitas kinerja yang dihasilkan selama aktif menjadi pejabat daerah.
Anggap saja sebagai batu loncatan untuk kelak meraih posisi lebih tinggi. Selain itu, jadi bupati juga merupakan media. Yang akan membantu AHY mendapat ilmu pengetahuan serta pengalaman dibidang sosial politik. Dengan kata lain, semacam kawah candradimuka bagi AHY. Ini ibarat ketika AHY masih berproses di TNI hingga sampai pada level perwira menengah. Bukankah itu dimulai dari bawah lebih dulu..?
Kalau sukses jadi bupati, AHY silahkan incar itu jabatan Gubernur. Bisa di Jawa Timur atau DKI Jakarta. Keduanya sama-sama potensial. Di Jatim, AHY tinggal meneruskan saja. Mengingat selama jadi bupati, pastilah sudah terbangun jaringan antar kabupaten. Sebagai Gubernur DKI, saya kira juga bisa. Bukankah tahun 2017 sudah pernah dan beroleh suara cukup baik..?
Misal sukses jadi Gubernur, maka jalan lempang menjadi presiden akan terbuka juga bagi AHY. Mengapa, karena vox pop publik memang tak bisa di ingkari selalu mengarah kepada politisi dan pejabat yang punya kualitas baik, macam Pak Jokowi dulu dan Ganjar Pranowo sekarang ini. Meskipun hal demikian hanya andai-andai dari saya, namun cukup realistis dijalani oleh AHY seiring umurnya yang masih muda. Asal, sekali lagi, mau membuang rasa malu dan gengsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H